Jual beli secara
etimologis, berarti menukar harta dengan harta. Sedangkan menurut terminologi
jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual (yakni pihak yang
menyerahkan/menjual barang) dan pembeli (sebagai pihak yang membayar/membeli
barang yang di jual).
Jual
beli sebagai sarana tolong menolong sesama manusia,di dalam islam mempunyai dasar
hukum dari Al-Quran dan hadist . Allah telah berfirman dalam Al-Quran
yang artinya,
Sumber google .com |
Dalam hadits yang lain Nabi Muhammad saw juga
bersabda,
“Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat
90 % pintu rezeki “(H.R.Ahmad).
Hukum jual beli adalah mubah (boleh). Namun pada situasi
tertentu, hukum jual beli itu bisa menjadi sunnah,wajib,haram,dan
makruh.Berikut adalah contoh bagaimana hukum jual beli bisa berubah menjadi
sunnah,wajib,haram,dan makruh. Jual beli hukumnya sunnah, misalnya dalam jual
beli barang yang hukum menggunakan barang yang diperjual-belikan itu sunnah
seperti minyak wangi.
Jual beli hukumnya wajib, misalnya jika pada suatu
saat para pedagang menimbun beras,
sehingga stok beras di pasarab sedikit yang mengakibatkan harganya pun
melambung tinggi, maka pemerintah boleh memaksa para pedagang untuk menjual
beras yang ditimbunnya.
Jual beli hukumnya haram, misalnya jual beli yang tidak
memenuhi rukun dan syaratnya dan jual beli yang mengandung unsur penipuan.
Jual beli hukumnya makruh, apabila barang yang diperjual
belikan itu hukumnya makruh seperti rokok dan makanan berbau.
Comments
Post a Comment