FOTO : Jamaluddin/bisnisaceh.com Pengungsi Rohingya di Aceh Utara |
BANDA ACEH - Juru bicara Pengungsi Rohingya di Aceh Utara, Farid Alam
mengatakan bahwa tujuan dirinya dan seratusan pengungsi lainnya dari
Myanmar menyelamat diri akibat konflik di negaranya memang ke Aceh,
karena orang Aceh memiliki keyakinan yang sama dengan kami, yakni
sama-sama orang Muslim.
"Orang Aceh suka menolong, dan orang tua kami juga berpesan jangan lari ke negara lain kecuali ke Aceh," kata Farid yang mahir berbahasa melayu ini kepada Bisnis Aceh hari ini, Jumat.
Ia melanjutkan bahwa dirinya dan ratusan pengungsi lainnya sangat senang dan betah tinggal di Aceh. "Aceh memang menjadi tujuan kami lari dari negeri kami akibat konflik," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Utara, Muhammad Jamil saat dikonfirmasi mengenai apa rencana pemerintah terkait dengan pengungsi Rohingya mengaku bingung dan pusing. "Kita belum tau kemana mereka akan kita bawa dan tempatkan nantinya," ujarnya.
Ia menjelaskan, kewenangan penempatan pengungsi Rohingya menjadi domainnya Imigrasi, karena itu saat ini kita terus berkordinasi dengan pihak mereka. "Pemkab Aceh Utara akan terus berkordinasi dengan pihak imigrasi, mengenai persoalan ini," sebutnya.
Wakil Bupati juga mengaku bahwa dirinya mendapatkan informasi dari para pengungsi Rohingya bahwa mereka tidak mau dipindahkan ketempat lain kecuali di Aceh. "Hal inilah yang membuat kami bingung, saya dapatkan informasi, pengungsi Rohingya tidak bersedia dipindahkan, karena mereka ingin tetap bisa berada di Aceh," urainya.
Sementara itu, Albert Djalius selaku Kasi Wastakim Imigrasi Lhokseumawe saat dimintai pendapatnya mengatakan secara administrasi kenegaraan pihak imigrasi itu sendiri juga belum bisa membuat suatu keputusan mengenai hal itu.
“Belum ada rencana terkait hal itu karena sampai saat ini kita masih koordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Pusat, dan masih menunggu jawaban dari sana,” katanya.
Ia menerangkan, biasanya, pengungsi Rohingya di tampung di Tanjung Pinang, Belawan dan Makassar. "Tapi kita masih menunggu instruksi dari Dirjen Imigrasi di Jakarta," tukasnya.
"Orang Aceh suka menolong, dan orang tua kami juga berpesan jangan lari ke negara lain kecuali ke Aceh," kata Farid yang mahir berbahasa melayu ini kepada Bisnis Aceh hari ini, Jumat.
Ia melanjutkan bahwa dirinya dan ratusan pengungsi lainnya sangat senang dan betah tinggal di Aceh. "Aceh memang menjadi tujuan kami lari dari negeri kami akibat konflik," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Utara, Muhammad Jamil saat dikonfirmasi mengenai apa rencana pemerintah terkait dengan pengungsi Rohingya mengaku bingung dan pusing. "Kita belum tau kemana mereka akan kita bawa dan tempatkan nantinya," ujarnya.
Ia menjelaskan, kewenangan penempatan pengungsi Rohingya menjadi domainnya Imigrasi, karena itu saat ini kita terus berkordinasi dengan pihak mereka. "Pemkab Aceh Utara akan terus berkordinasi dengan pihak imigrasi, mengenai persoalan ini," sebutnya.
Wakil Bupati juga mengaku bahwa dirinya mendapatkan informasi dari para pengungsi Rohingya bahwa mereka tidak mau dipindahkan ketempat lain kecuali di Aceh. "Hal inilah yang membuat kami bingung, saya dapatkan informasi, pengungsi Rohingya tidak bersedia dipindahkan, karena mereka ingin tetap bisa berada di Aceh," urainya.
Sementara itu, Albert Djalius selaku Kasi Wastakim Imigrasi Lhokseumawe saat dimintai pendapatnya mengatakan secara administrasi kenegaraan pihak imigrasi itu sendiri juga belum bisa membuat suatu keputusan mengenai hal itu.
“Belum ada rencana terkait hal itu karena sampai saat ini kita masih koordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Pusat, dan masih menunggu jawaban dari sana,” katanya.
Ia menerangkan, biasanya, pengungsi Rohingya di tampung di Tanjung Pinang, Belawan dan Makassar. "Tapi kita masih menunggu instruksi dari Dirjen Imigrasi di Jakarta," tukasnya.
Sumber: Bisnisaceh.com
Comments
Post a Comment