Banda Aceh – Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengukuhkan
Tim Amar Ma’ruf Nahi Mungkar (TAMAR) Gampong Peunayong dalam rangka
menjadikan Banda Aceh menuju Kota Madani. Pengukuhan dilakukan sekitar
pukul 20.30 WIB di depan kantor Keuchik Peunayong, Banda Aceh
(26/01/2013).
Setelah pengukuhan TAMAR, Illiza didampingi Sekda Kota Banda Aceh Drs T Saifuddin TA , Ketua Tim Amar Ma’ruf kota Banda Aceh Ridwan Ibrahim SAg, MPd dan Keuchik Peunayong Sarifuddin meninjau sejumlah lokasi pertokoan yang diduga melanggar syariat.
Setelah pengukuhan TAMAR, Illiza didampingi Sekda Kota Banda Aceh Drs T Saifuddin TA , Ketua Tim Amar Ma’ruf kota Banda Aceh Ridwan Ibrahim SAg, MPd dan Keuchik Peunayong Sarifuddin meninjau sejumlah lokasi pertokoan yang diduga melanggar syariat.
Salah satu usaha yang dimasuki oleh rombongan TAMAR Peunayong adalah tempat Biliar di kawasan Jalan Kartini. Dalam kesempatan tersebut Walikota mengingatkan pemilik usaha dan nantinya akan dilayangkan surat pemanggilan oleh Pemko Banda Aceh karena diduga usaha biliar tersebut sudah keluar dari koridor Syariat.
Selain beberapa usaha biliar yang dimasuki oleh Wakil Walikota Banda Aceh, bebarapa anak punk sempat dijumpai saat pertama peninjauan dilakukan di seputaran Rex Peunayong, disana ia sempat membubarkan anak punk tersebut.
Dijumpai disela-sela peninjauan, Ketua TAMAR Kota Banda Aceh mengatakan bahwa peunayong adalah gampong keenam yang sudah terbentuk TAMAR, lima diantaranya yang terbentuk pada tahun 2012 adalah Kuta Alam, Pango, Lanjame, Batoh dan Rukoh.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan 84 gampong lainnya juga akan dibentuk TAMAR dalam rentang waktu tahun 2013 dan Peunayong adalah gampong pertama yang dibentuk TAMAR di tahun 2013 ini.
Ketua TAMAR kota Banda Aceh juga mengatakan, untuk menegakkan Syariat Islam selain TAMAR akan ada juga Da’i Kota, Pagee Gampong dan Brigade Mesjid di tiap-tiap gampong, semuanya beranggotakan masyarakat setempat dan terintegrasi dalam TAMAR gampong masing-masing.
“Dengan adanya empat unsur tersebut ditahap awal kita berharap minimal dua kilometer dari mesjid gampong setempat menjadi area yang bebas dari praktek maksiat,” ujarnya. (zamroe)
Comments
Post a Comment