Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2017

KLASIFIKASI TERBIMBING (Supervised Classification) DAN KLASIFIKASI TIDAK TERBIMBING (Unsupervised Classification)

                Klasifikasi diartikan sebagai proses mengelompokkan pixel-pixel ke dalam kelas-kelas atau kategori-kategori yang telah ditentukan berdasarkan nilai kecerahan ( brightness value/BV atau digital number/DN ) pixel yang bersangkutan. Klasifikasi citra pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau peta tematik yang berisikan bagian-bagian yang menyatakan suatu obyek atau tema. Tiap obyek pada gambar tersebut memiliki simbol yang unik yang dapat dinyatakan dengan warna atau pola tertentu. Klasifikasi bentuk dalam citra, pada awalnya dimulai dengan interpretasi visual atau interpretasi citra secara manual untuk mengidentifikasi kelompok piksel yang homogen yang mewakili beragam bentuk atau kelas liputan lahan yang diinginkan. Interpretasi citra penginderaan jauh dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu interpretasi secara manual dan interpretasi secara digital .             Klasifikasi digital pada suatu citra adalah suatu proses di mana piksel-piksel dengan kara

KOREKSI GEOMETRIK CITRA SATELIT

Sebelum citra satelit digunakan lebih lanjut, terlebih dahulu perlu dilakukan proses perbaikan terhadap kualitas citra satelit. Perbaikan kualitas citra dilakukan melalui proses fusi, yang bertujuan untuk mempertajam tampilan citra dan menutupi informasi yang hilang. Proses fusi dilakukan dengan cara penggabungan dua data citra, yaitu citra pankromatik dan citra multispektral agar diperoleh citra berwarna dengan resolusi spasial yang sama dengan kanal pankromatiknya, karena pada umumnya band multispektral memiliki resolusi spasial lebih rendah dari kanal pankromatiknya (Rudianto 2011). Dalam pelaksanaan pemetaan fotogrametri dibutuhkan titik-titik yang diketahui dan memiliki referensi koordinat tanah lokasi dimana pengukuran dilaksanakan. Titik-titik ini disebut dengan Ground Control Point atau titik kontrol. Ground Control Point (GCP) berfungsi sebagai titik sekutu yang menghubungkan antara sistem koordinat peta dan sistem koordinat foto (Hendy  2014). Dari GCP inilah nantinya pet

NILAI OIF (OPTIMUM INDEX FACTOR) DALAM PENENTUAN KOMBINASI BAND TERBAIK

Gelombang elektromagnetik yang digunakan sebagai media untuk merekam data/obyek mencakup gelombang tampak mata (visible light) dan merah infra (infra red), yang kemudian dikelompokkan kedalam wilayah wilayah yang lebih sempit dengan kisaran panjang gelombang tertentu, yang disebut band, channel atau saluran. Dalam analisis atau klasifikasi data digital citra satelit perlu dicari gabungan (composite) dari 3 band yang tampilan datanya dapat memberikan gambaran dan detil informasi yang jelas dan tajam tentang penggunaan lahan/vegetasi, tanaman termasuk lahan pertanian. Pemilihan kombinasi band yang cocok untuk identifikasi penggunaan/penutupan lahan dapat dilakukan dengan menghitung nilai ‘Optimum Index factor’ (Martono 2008). Pada penyajian citra dengan multispectral, biasanya dilakukan pemilihan kombinasi  band  terbaik dengan tujuan memperoleh tampilan citra yang mempunyai informasi tertinggi. Derajat atau ukuran informasi yang ditampilkan citra ini dapat dilihat dari evaluasi  Opt

DISPLAI CITRA DIGITAL PENGINDERAAN JAUH

Empat komponen dasar dari sistem penginderaan jauh adalah target, sumber energi, alur transmisi, dan sensor. Komponen dalam sistem ini berkerja bersama untuk mengukur dan mencatat informasi mengenai target tanpa menyentuh obyek tersebut. Sumber energi yang menyinari atau memancarkan energi elektromagnetik pada target mutlak diperlukan. Energi berinteraksi dengan target dan sekaligus berfungsi sebagai media untuk meneruskan informasi dari target kepada sensor. Sensor adalah sebuah alat yang mengumpulkan dan mencatat radiasi elektromagnetik. Setelah dicatat, data akan dikirimkan ke stasiun penerima dan diproses menjadi format yang siap pakai, diantaranya berupa citra. Citra ini kemudian diinterpretasi untuk menyarikan informasi mengenai target. Proses interpretasi biasanya berupa gabungan antara visual dan automatic dengan bantuan computer dan perangkat lunak pengolah citra. Data citra satelit dikirim ke stasiun penerima dalam bentuk format digital mentah merupakan sekumpulan data