1. Jadi “tulalit” dan Kurang Konsentrasi
Waktu tidur Anda terpaksa terpangkas karena Anda harus menyelesaikan
laporan untuk si bos esok hari. Namun, pada saat harus memberikan
presentasi, Anda mendadak lupa segala detail isi laporan. Saat kita
sedang kelelahan, hal yang wajar jika kita sering salah membedakan
informasi yang penting dan kurang penting. Bukan itu saja, kurang tidur
juga menyebabkan daya konsentrasi menjadi lemah dan menjadi sering lupa,
walaupun dengan hal2 yang sepele.
Menurut Sean Drummond PhD,
peneliti masalah tidur dari University of California, San Diego, orang
yang sedang capek biasanya lebih mudah mengambil risiko dengan harapan
mendapat hasil maksimal. Padahal, hal itu justru sering membuat rencana
berantakan.
2. Selalu lapar
Penelitian menunjukkan,
kurang tidur bisa mengganggu kadar gula darah dan menyebabkan tubuh
memproduksi sedikit leptin, hormon pengendali nafsu makan, dan
menghasilkan lebih banyak ghrelin, kebalikan dari leptin. Karena faktor
perubahan biologis ini, tak heran jika Anda masih merasa lapar meski
baru menggasak semangkuk mi ayam.
Orang yang dilanda kelelahan
kronis biasanya lebih suka mengonsumsi gula dan karbohidrat sederhana.
Akibatnya, tubuh selalu menagih karbohidrat karena gula darah turun
dengan cepat dan perut selalu terasa lapar. Kurang tidur bisa
melenyapkan hormon yang mengatur nafsu makan. Akibatnya, keinginan
menyantap makanan berlemak dan tinggi karbohidrat akan meningkat.
Sehingga menyebabkan Anda menginginkan asupan kalori tinggi. Jika selama
2 malam tidur Anda tidak berkulitas bisa memicu rasa lapar berlebihan.
Kondisi ini terjadi karena merangsang hormon ghrelin penambah nafsu
makan, dan mengurango hormon leptin sebagai penekan nafsu makan. Seiring
dengan berjalannya waktu, hal ini dapat menyebabkan penambahan berat
badan. Dalam penelitian yang dilakukan pada orang kembar identik oleh
University of Washington menemukan, mereka tidur 7-9 jam setiap malam,
rata-rata indeks massa tubuh 24,8, hampir 2 poin lebih rendah daripada
rata-rata Body Mass Index (BMI) mereka yang kurang tidur.
3. Gampang sakit
Ini adalah tanda yang paling sering dijumpai. Orang yang kekurangan
waktu tidur lebih rentan terkena infeksi. Berbagai penelitian
menunjukkan, mereka yang cukup istirahat memiliki sistem imun yang lebih
kuat. Tidaklah mengherankan, sakit kronis seperti masalah punggung atau
arthritis bisa saja terjadi bila Anda melakukan aktivitas tidur yang
buruk. Dalam sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine
Program, direktur Michael Smith, PhD, membangunkan orang dewasa muda
yang sehat selama 20 menit setiap jam selama 8 jam selama 3 hari
berturut-turut. Hasilnya, mereka memiliki toleransi sakit yang lebih
rendah, dan mudah mengalami nyeri.
4. Gampang menangis dan mudah marah
Jangan buru-buru menyalahkan gejala pramenstruasi sebagai penyebab air
mata Anda yang tiba-tiba mudah mengalir karena hal-hal sepele. Tanpa
waktu tidur yang cukup, emosi Anda cenderung menjadi tidak stabil. Studi
juga menunjukkan, saat kita kurang tidur, kita lebih sering merasa
sedih karena otak lebih banyak menyimpan memori negatif ketimbang
ingatan yang membahagiakan. Tak heran jika orang yang kurang tidur
terlihat seperti orang depresi.
Setelah tidur semalaman, biasanya
orang akan bangun pagi dalam kondisi segar. Tapi lain halnya jika
seseorang tidak mendapatkan jam tidur yang cukup atau karena stres. Saat
terbangun, orang yang kurang jam tidurnya akan jadi mudah marah dan
sensitif.
Ketika orang mengantuk, mereka cenderung akan berpikir
mengapa suatu peristiwa terjadi di luar kehendaknya, dan menebak-nebak
bagaimana situasi bisa menjadi lebih baik. Begitulah kesimpulan para
peneliti dari University of Arkansas at Little Rock. Mereka juga akan
menyalahkan orang lain, dan ingin membalas dendam, tergantung bagaimana
situasinya memengaruhi diri mereka.
5. Ceroboh
Para
ahli mengungkapkan, kurang tidur akan membuat kemampuan motorik kita
melambat dan kurang gesit. Akibatnya, kita jadi sering gugup, menabrak
atau menumpahkan sesuatu. Hal itu disebabkan refleks kita berkurang dan
otak kita kurang fokus sehingga kita jadi terlihat seperti orang
ceroboh.
jika kualitas tidur buruk, berbagai efek negatif
muncul. Inilah dampak buruk yang bisa Anda alami jika waktu tidur Anda
kurang dari 7-9 jam/hari, dan bila tidur Anda tidak nyenyak.
6. Antibodi menjadi lemah
Berdasarkan studi JAMA, mereka yang tidur kurang dari 7 jam per malam
bisa 3 kali lebih rentan mengalami rasa dingin. Penelitian lain
menemukan, pada pria yang kurang tidur akan mengalami kegagalan untuk
menjaga respon imun atau kekebalan tubuh secara normal setelah menerima
suntikan flu. Mereka yang kurang tidur, antibodi yang bekerja setelah
dilakukan vaksinasi hanya bisa bertahan paling lama 10 hari. Kondisi
tersebut sangat berbahaya.
karena itu, perbaiki kualitas tidur,
untuk meningkatkan kekebalan tubuh Anda. Jika terlalu sedikit waktu
tidur Anda sistem kekebalan tubuh bisa terganggu.
7. Rentan terserang diabetes
Gula adalah bahan bakar setiap sel dalam tubuh Anda. Jika proses
pengolahannya terganggu bisa menyebabkan efek buruk. Dalam penelitian
yang dilakukan Universitas Chicago, AS, yang meneliti sejumlah orang
selama 6 hari, mendapatkan kondisi ini bisa mengembangkan resistansi
terhadap insulin, yakni hormon yang membantu mengangkut glukosa dari
aliran darah ke dalam sel.
Mereka yang tidur kurang dari 6 jam
per malam dalam penelitian 6 hari ini menemukan, terjadi proses
metabolisme gula yang tidak semestinya. Akibatnya bisa menyebabkan
timbulnya diabetes.
8. Stres meningkat
Studi yang
dilakukan Universitas Chicago juga menemukan ‘menutup mata’ kurang dari 7
jam bisa meningkatkan produksi kortisol atau hormon stres. Bahkan pada
sore dan malam hari dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan
glukosa darah sehingga bisa memicu terjadinya hipertensi, penyakit
jantung dan diabetes tipe 2.
9. Memicu rasa gelisah
Rasa gelisah setiap malam pasti akan terus menghantui mereka yang
memiliki kualitas tidur buruk. Reaksi tubuh pun bisa menurun. Yang lebih
kronis lagi, perasaaan bahagia tidak akan menghampiri hidup mereka yang
kurang tidur. “Tidur dan suasana hati diatur oleh zat kimia otak yang
sama,” kata Joyce Walsleben, PhD. Hal ini dapat meningkatkan risiko
pengembangan depresi, tapi mungkin hanya bagi mereka yang sudah rentan
terhadap penyakit.
10. Tampak lebih tua
Mereka yang
kurang tidur biasanya memiliki kulit yang pucat dan wajah lelah. “Lebih
buruk lagi, peningkatan kadar kortisol dapat memperlambat produksi
kolagen yang memicu terjadinya keriput lebih cepat,” kata Jyotsna Sahni,
MD, ahli masalah tidur di Canyon Ranch, Tucson.
11. Risiko kanker lebih tinggi
Olahraga membantu mencegah kanker, tetapi terlalu sedikit memejamkan
mata dapat merusak efek pelindungnya. Johns Hopkins Bloomberg School of
Public Health studi meneliti hampir 6.000 wanita selama sekitar satu
dekade dan menemukan bahwa penggemar olahraga yang tidur 7 jam atau
lebih sedikit per malam memiliki kesempatan lebih besar 50% mengidap
kanker daripada mereka yang rutin melakukan senam dan memiliki kualitas
tidur yang baik.
- Get link
- X
- Other Apps
Labels
aceh healt indonesia sehat sehat
Labels:
aceh
healt
indonesia sehat
sehat
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment