Koagulasi merupakan salah satu sifat dari koloid yaitu peristiwa penggumpalan partikel-partikel
koloid sehingga fase terdispersinya terpisah dari medium pendispersinya.
Sedangkan zat yang menyebabkan terjadinya koagulasi disebut dengan koagulan.
Koagulasi terjadi karena dispersi koloid kehilangan kestabilannya dalam
mempertahankan partikel-partikelnya untuk tetap tersebar di dalam mediumnya. Hilangnya
kestabilan koloid ini dikarenakan adanya penetralan muatan partikel koloid
akibat dipanaskan, didinginkan ataupun ditambahkan ion tak sejenis. Keadaan ini
menyebabkan penggabungan partikel-partikel koloid sehingga ukuran partikelnya
menjadi lebih besar (hingga berukuran suspensi).
Koagulasi koloid dapat terjadi melalui peristiwa :
1.
Pelucutan muatan
koloid sehingga menyebabkan berkurangnya kestabilan koloid. Pelucutan muatan
tersebut dapat terjadi pada sel elektroforesis. Apabila ke dalam sel
elektroforesis dialirkan arus listrik dalam waktu yang cukup lama, maka
partikel koloid akan digumpalkan di elektrode. Koloid bermuatan positif akan
digumpalkan di katode sedangkan koloid bermuatan negatif akan digumpalkan di
anode.
2.
Penambahan
elekrolit pada dispersi koloid. Apabila ke dalam dispesi koloid ditambahkan
suatu elekrolit, maka koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif
sedangkan koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif. Ion-ion tersebut
selanjutnya membentuk selubung yang melapisi partikel koloid. Apabila gerak
antara selubung dengan partikel-pertikel koloid terlalu dekat, selubung akan
menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Semakin besar muatan ion,
semakin besar pula gaya tarik-menariknya dengan partikel koloid. Oleh karena
itu, semakin besar muatan ion semakin cepat terjadi koagulasi.
3.
Jika koloid
dipanaskan, koloid akan terkoagulasi karena energi partikelnya menjadi lebih
besar dan tumbukan antarpartikel pun semakin meningkat. Sehingga partikel-partikel
koloid menggumpal.
Penerapan proses yang memanfaatkan koagulasi dalam
kehidupan sehari-hari :
1.
Penggumpalan
lumpur atau tanah liat pada proses penjernihan air menggunakan tawas.
2.
Pengolahan karet
dari lateks dengan koagulan asam formiat.
3.
Proses pembentukan
delta di daerah muara, dengan koagulannya air laut yang merupakan elektrolit.
4.
Penetralan
albuminoid dalam darah sehingga mengakibatkan penggumpalan yang dapat menutup
luka.
5.
Penggumpalan debu
atau asap pabrik dengan alat koagulasi listrik, yaitu dengan menggunkan mesin
pengendap Cottrell.
6.
Proses perebusan
telur hingga matang.
7.
Proses susu yang
telah asam ditambahkan ronnet yang didiamkan.
Percobaan sederhana yang membuktikan adanya koagulasi
dalam kehidupan sehari-hari :
Tujuan : Mengamati terjadinya koagulasi di dalam
kehidupan sehari-hari.
Alat dan Bahan :
- 1.Air got secukupnya
- 2.Tawas secukupnya
- 3.Gelas kimia 50
mL: 1 buah
Prosedur kerja :
1.
Siapkan semua
alat dan bahan yang diperlukan.
2.
Tuangkan air got
kedalam gelas kimia.
3.
Masukkan tawas
bisa dalam bentuk bongkahan maupun yang telah dihaluskan.
4.
Amati perubahannya,
dimana air got dalam gelas kimia harus didiamkan dan tidak boleh
digerak-gerakkan.
Hasil Pengamatan : Lumpur atau tanah akan menggumpal diatas air.
Hasil Pengamatan : Lumpur atau tanah akan menggumpal diatas air.
Source : Chemistry 2, google images
Comments
Post a Comment