
(silahkan dibagikan / share pd teman2 lainnya)
Bagaimana suasana malam pertama di alam kubur… Bagaimana kedasyatan siksaannya…? Dosa-dosa apakah yang menyebabkan siksaan kubur…? Bagaimana kaedah menjemput kematian terindah…?
Malam pertama berada dalam alam kubur, sendiri dikecam oleh kesunyian, tanpa anak dan isteri/suami juga sahabat karib, yang ada hanyalah amal. Inilah malam pertama anak kita menjadi yatim, dan isteri/suami kita menjadi janda/duda. Malam pertama yang menggusur dari tempat tidur yang empuk menuju dinginnya tanah berselimutkan kafan, inilah malam yang mengusir kita dari rumah mewah dan megah untuk menempati liang lahad yang gelap dan sempit.
Kemarin malam mungkin masih berpesta, makan dan minum bersama sahabat karib, kini tiba-tiba kita masuk pada malam pertama dimana kita menjadi santapan cacing tanah dan serangga. Pada malam ini kita baru sadar, ternyata Harta, Karier dan Keluarga yang keras dan lelah kita mencarinya sampai-sampai lalai dari mengingat Allah, tidak sedikitpun dari pada semua itu menemani dan membela kita.
Allah SWT berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu” (Al-Quran, surat At-Takatsur, ayat 1-3)
Inilah malam episode pertama di alam akhirat, kuburan boleh menjadi taman syurga, sebaliknya ia boleh menjadi satu lubang dari lubang-lubang neraka. Inilah kematian yang datang dengan tiba-tiba, ia datang tepat pada waktunya, tidak terlambat dan tidak pula terlalu cepat. Meregut dengan paksa, melenyapkan segala nikmat dunia, tidak pernah menilai kita tua ataupun muda, kaya maupun miskin, sehat ataupun sakit.
Kematian akan datang untuk mengeluarkan manusia dari alam kehidupan yang selama ini kita jalani. Ketahuilah rumah yang kokoh dan megah tidak akan mampu membentengi datangnya Malaikat pencabut nyawa.
Banyaknya uang di bank tidak mampu memberi rasuah kepada Malaikat untuk mengundurkan waktu kematian. Inilah realitas kematian yang dijanjikan Allah dalam Al-Quran. Sudah bersiapkah kita menghadapi malam pertamanya.
Rasulullah SAW bersabda; “Orang-orang yang bijak adalah yang sentiasa mengingati mati di antara kamu, dan ada bekalan setelah kematiannya”.
Marilah kita siapkan bekal untuk menjadi penyinar di alam kubur nanti. Demi Allah, tiada yang sanggup menerangkan kubur melainkan dengan iman dan amal yang saleh.
METHODE MENJEMPUT KEMATIAN :
“Kematian adalah nasehat terbaik dan guru kehidupan, sedikit saja kita lengah dari memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan ini”
Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir hidupnya, dan pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya. Sebagaimana ia menjalani kehidupannya maka seperti itulah berakhir dari kematiannya, karena sesungguhnya dengan menjalani kehidupan berarti kita sedang menuju kepada kematian kita.
Pernahkah kita mendengar berita tentang seorang ber-Zina mati di kamar hotel diatas perut pasanganya non-murihmnya. atau seorang pengedar Narkoba mati ketika sedang menghisapnya atau berkelahi antar sesamanya, dan para penjudi mati diatas meja judinya. Begitu juga kita pernah mendengar ahli ibadah mati di atas tikar sajadahnya.
Alangkah malangnya, saat ajal tiba kita masih berlumur dosa berbalut nista, inilah malam pertama kita di dalam kubur yang sendiri, di cekam sepi gelap yang tidak pernah terbayangkan, hilanglah sudah semua kegemerlapan dunia.
Rumah dengan jerih payah bertahun-tahun telah kita bangunkan… Istri/Suami dan pengabdiannya begitu tulus… Anak yang padanya darah daging kita… Orang Tua dengan titisan kasih sayangnya mengalir di tubuh kita… karier dan pekerjaan yang bermati-matian kita habiskan waktu untuknya… Mobil mewah yang selalu menjadi kebanggaan kita … Tetapi kini hari indah itu telah pergi, masa pun telah tiada, yang tersisa hanya dosa dan amal kebajikan.
Malam pertama itu akan teringat pada istri/suami yang selalu diabaikan hak-haknya, Anak-anak yang telah di kotori tubuhnya dari nafkah yang haram hasil Korupsi, orang tua yang di sisa hidupnya belum sempat dibahagiakan, sahabat karib yang meminta bantuan kita masih terbiarkan, kawan-kawan dan saudara yang telah banyak kita kecewakan.
Ya Allah, masihkah ada hari milik-Mu untukku, agar aku bisa melunaskan segala urusan dunia, lilitan hutang yang belum terbayarkan, banyaknya Amanah dan Kepercayaan yang belum tertunaikan, beribu janji yang sering teringkari, dan mengembalikan uang-uang haram yang telah terlanjur dinikmati dan dibagi-bagikan.
Sayang, kini pintu mu telah tertutup rapat, bertaubat sudah terlambat, menyesali diri sudah tidak berarti, dan tinggallah sendiri menanggung beban dosa dan kesalahan yang sulit termaafkan dengan merasakan penderitaan yang teramat panjang tanpa akhir di dalam kubur.
FASE-FASE DI ALAM KUBUR :
Kesempitan kubur, pertanyaan malaikat, azab atau nikmat kubur, ditempatkannya ruh dan kebangkitan.
Alam kubur adalah alam perantaraan kehidupan dunia dengan kehidupan di akhirat yang dimulai setelah kematian dan berakhir selepas kebangkitan. Selama masa ini, orang yang beriman akan merasa bahagia, sementara orang kafir akan merasa sangat sengsara, yaitu orang yang sudah mati akan dihimpit dalam kubur.
Siapa pun ia kafir atau muslim akan merasakan himpitan kubur, bedanya penyimpitan yang dirasakan oleh seorang beriman tidak berlaku selamanya, akan tetapi bagi orang kafir akan merasakan himpitan kuburnya sampai tulang-tulangnya hancur.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW; “Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan, seandainya ada orang yang bisa selamat darinya, maka selamatlah pula Sa’ad Bin Mu’adz".
Sa’ad Bin Mu’adz juga mengalami himpitan kubur, padahal dia adalah seorang pemimpin yang penuh kemuliaan, kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, Kasyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat.
Hadist yang di riwayatkan oleh Nasa’I dari Rasulullah SAW: “Kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, pintu yang banyak, Kesyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat, maka sungguh ia mengalami himpitan kubur, kemudian Allah melapangkannya.”
Apabila Sa’ad Bin Mu’adz seorang pemimpin yang besar, hamba Allah yang soleh dan mendapatkan mati Syahid mengalami himpitan kubur, lalu bagaimana dengan kita? Allahuakbar… Ya Allah Terimalah taubat-ku, selamatkanlah aku dari azab kubur.
Rasulullah SAW bersabda “Seorang manusia apabila diletakkan dia di dalam kuburnya dan sahabatnya berpaling pulang sedang ia mendengar suara sandal mereka akan datang kepadanya dua malaikat dan mendudukkannya dan bertanya… Siapakah Tuhan Mu?, Siapakah Nabi Mu?, Apakah Agama Mu? Lalu dia menjawab, Allah adalah Tuhan Ku, Muhammad adalah Rasul Ku, dan Islam adalah Agama Ku".
Terdengarlah seruan dari langit, “Benar.. Hambaku, hamparkan baginya tikar dari syurga, lalu angin dan wangi syurga datang kepadanya kemudian kuburnya diluaskan seluas mata memandang, seorang yang rupawan datang menemaninya, yang tiada lain itulah amal salehnya.” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Baihaqi).
Bagi mereka yang tidak dapat menjawab 3 (tiga) pertanyaan malaikat tersebut, maka akan terdengarlah suara penyeru dari langit… "Hambaku ini seorang pendusta, hamparkan padanya tikar dari api Neraka, bukakan baginya pintu-pintu neraka".
Saat itu panas dan keringnya udara neraka mendatanginya, kubur disempitkan sampai pecah tulang-belulangnya. Seorang berwajah buruk, berpakaian buruk dan berbau busuk datang kepadanya. Yang tiada lain itulah amal buruknya selama di dunia.
SEBAB-SEBAB SIKSA DALAM KUBUR :
Ibnu Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada beberapa dosa dan maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di alam kubur, diantaranya :
1. Melalaikan Shalat 5 waktu.
2. Membaca Al-Quran, kemudian melupakannya.
3. Tidak bersuci setelah membuang hadas kecil.
4. Suka berkata bohong.
5. Tidak membayar zakat
6. Gaya hidup yang mewah dan berlebih-lebihan.
7. Memakan riba / korupsi
8. Rasuah
9. Memfitnah sesama saudara muslim.
10. Berkhianat terhadap amanah.
11. Enggan menolong sesama muslim
12. Meminum arak dan berjudi.
13. Berzina.
14. Membunuh.
Comments
Post a Comment