BAB III Masyarakat dan Kebudayaan
A.Tipologi Masyarakat dan Kebudayaan
Tipologi mayarakat menurut kontjaningrat(1979) yaitu pola adaptasi ekologi, sistem dasar kemasyarakatan, dan pengaruh luar. Ada enam tipe masyarakat yaitu :
a. Masyarakat berdasarkan sistem berkebun yang amat sederhana, gelombang agama Hindu dan Islam tidak dirasakan.contohnya adalah Kebudayaan Mentawai dan Irian Jaya.
b. Masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah dengan padi sebagai makanan pokok. Gelombang agama Hindu dan Islam tidak pernah dirasakan. Contohnya Kebudayaan Nias dan Batak.
c. Masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah dengan padi sebagai makanan pokok. Gelombang agama Hindu tidak pernah dirasakan namun agama Islam dirasakan. Contohnya Kebudayaan Minangkabau dan Makassar.
d. Masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah dengan padi sebagai makanan pokok. Semua gelombang agama pernah dirasakan namun agama Islam baru dirasakan sejak setengah abad terakhir. Contohnya Kebudayaan Jawa dan Sunda.
e. Masyarakat kekotaan yang mempunyai ciri-ciri pusat pemerintahan dengan sektor perdangangan dan industri kecil yang lemah. Contohnya masyarakat di kota-kota kabupaten di Indonesia
f. Masyarakat metropolitan yang mulai mengembangkan sektor perdagangan dan industri yang agak berati tetapi masih didominasi kehidupan pemerintahan, dengan sektor kepegawaian. Contohnya masyarakat di kota-kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan.
Jika tipe-tipe masyarakat agraris diurutkan sesuai persepsi evolusi masyarakat, maka terdapat tipe yaitu :
a. Masyarakat pemburu peramu, disebut sebagai masyarakat pra-agraris.
b. Masyarakat peladang berpindah, disebut sebagai masyarakat agraris awal.
c. Masyarakat petani sawah irigasi, disebut sebagai masyarajat agraris maju.
Tiga tipe orientasi nilai budaya (Klucklohn, 1953) :
a) Pasrah/takluk terhadap kekuatan alam. Contohnya banjir
b) Menaklukan alam: lahan miring bukan masalah karena bisa diatasi
c) Selaras alam : alam memang tidak dapat ditaklukan tetapi harus dimanfaatkan unruk kepentingan manusia.
B. Kebudayaan, Rumusan dan Unsur-Unsurnya
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik mausia dengan cara mempelajarinya (Koentjaningrat, 1979). Adapan unsur kebudayaan universal yaitu, bahasa, sistem teknologi, sistem pengetahuan, sistem ekonomi, organisasi sosial, kesenian, dan sistem religi. Setiap unsur universal kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu :
1. idiil : kompleks gagasan dan nilai-nilai
2. Aktivitas : kompleks tindakan berpola(terorganisai,terstruktur)
3. Fisik : Benda-benda hasil karya manusia.
Comments
Post a Comment