Analisis Sosiologi Umum IPB PERUBAHAN EKOLOGI PERTANIAN : DARI REVOLUSI HIJAU KE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION
MK
SOSIOLOGI UMUM
|
Tanggal : 11
Desember 2014
|
Nama : Muhammad Kurnia Nasution (E14140022)
|
Ruang :
CCR 2.15 (Q04.1)
|
Praktikum XIII Pola Adaptasi Ekologi
PERUBAHAN EKOLOGI PERTANIAN :
DARI REVOLUSI HIJAU KE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION
Oleh : Rima Mardiana dan Soeryo Adiwibowo
Nama Asisten:
Ulfi
Urfillah/I29120032
Tri Nungroho
Wicaksono/I39120064
Ikhtisar Bacaan I
Sejak 1960an kebijakan pertanian yang dilancarkan pemerintah lebih mengarah pada intensifikasi sistem pertanian pangan. Revolusi Hijau merupakan program yang mengintensifkan pembangunan bibit varietas unggul, pestisida dan pupuk kimia, serta jaringan irigasi. Revolusi Hijau mampu mencapai tujuan makro, namun pada tingkat mikro telah menimbulkan berbagai masalah, yakni dari aspek ekologis, sosial ekonomi dan budaya. Pada aspek ekologis telah terjadi uniformitas bibit padi akibat pendekatan monokultur sehingga terjadi kerentanan terdapat berbagai hama, pola tanam, olah tanam dan waktu tanam dari berbagai tanaman lokal. Hal ini menjadi indikator kegagalan Program Revolusi Hijau. Pola Revolusi Hijau juga terjadi di bidang perikanan, yakni revolusi Biru. Revolusi biru hampir mirip dengan revolusi hijau hanya saja letak yang membedakannya.
Ada dua hal yang berkaitan dengan intensifikasi dan monokultur budaya ini.
Petama, penggunaan pestisida kimia terus menerus dalam jangka panjang dapat
menimbulkan resistensi (kekebalan) dan resujensi (kemunculan kembali)
hama. Kedua, penggunaan satu varietas saja dalam satu sektor
pertanian membuat sistem pertanian rentan, karena bila terserang hama, maka
seuruh kebun ladang, sawah, tambak dan kebun akan mengalami gagal panen. Sistem
pertanian lokal menjadi diabaikan bahkan telah disingkirkan secara sistematik. Konversi lahan
pertanian subur merupakan salah satu faktor permasalahan pangan saat ini. Lahan
pertanian di Jawa yang sudah memiliki jaringan irigasi dan berproduksi tinggi
malah banyak dikonversi. Perhatian pemerintah terhadap keadaan sosial-ekonomi
petani juga rendah, pemerintah kurang memperhatikan kemampuan petani dalam
menerapkan teknologi untuk menambah nilai hasil-hasil pertanian
Investasi besar untuk menyukseskan revolusi hijau tidak diiringi dengan
kebijakan yang menyeluruh dibidang pertanian terutama mempertahankan luas lahan
pertanian. Kenyataan menunjukan bahwa pembangunan di bidang pertanian tidak
mampu mengangkat kondisi sosial ekonomi petani, terutama petani padi. Metode SRI (System of Rice
Intenfication) merupakan sebuah teknologi berkelanjutan yang
menguntungkan petani karena memberikan hasil produksi lebih tinggi. Teknik yang digunakan
dalam SRI adalah dengan memperlebar jarak tanam sehingga penyerapan unsur hara
oleh akar merata kepada seluruh tanaman. Sinar matahari juga bisa masuk dengan
leluasa di sela-sela tanaman dan serangan hama penyakit menjadi semakin
berkurang karena pengaturan jarak tanaman yang lebih renggang. Sistem ini kebutuhan air sampai dengan 50%. Kebutuhan input lainnya seperti
pupuk dan pestisida kimia juga lebih sedikit dibanding cara konvensional.
Sumber : Modul Praktikum
Sosiologi Umum 2007/2008
Analisis
1.
Tunjukkan unsur-unsur inti kebudayaan yang terdapat
pada bacaan pertama Jelaskan!
·
Teknologi eksploitasi SDA : Metode SRI (System of Rice
Intenfication) merupakan sebuah teknologi berkelanjutan yang menguntungkan petani
karena memberikan hasil produksi lebih tinggi dan juga adanya
program revolusi hijau dan program intensifikasi dan monokulturisme pertanian
pangan, serta teknologi-teknologi pertanian lainnya.
·
Organisasi ekonomi : munculnya organisasi-organisasi
sosial yang memfasilitasi kelompok-kelompok tani atau desa-desa, dan juga Organisasi-organisasi
baik formal maupun informal telah bayak melakukan penyuluhan, bertukar
informasi dengan masyarakat setempat.
·
Sistem sosial politik :
kebijakan-kebijakan mengenai sistem pertanian yang dikeluarkan pemerintah
membuat petani lebih mengetahui tentang sistem pertanian yang berkelanjutan.
Contohnya saja kebijakan intensifikasi pertanian diubah atau diperbahrui
menjadi kebijakan SRI (System of Rice Intenfication).
·
Populasi penduduk : Populasi penduduk yang terus
meningkat membuat pemerintah harus membuat kebijakan untuk menghasilkan pangan
atau produk pertanian dengan jumlah yang besar.
2.
Manakah sistem pertanian pangan yang adaptif dengan kondisi
ekologi dan dapat memenuhi kebutuhan penduduk yang terus meningkat ? Apakah
pertanian intensif input (revolusi hijau) atau pertanian dengan teknologi SRI?
Sistem yang dapat memenuhi kebutuhan
penduduk yang terus meningkat dan adaptif dengan kondisi ekologi adalah sistem pertanian
dengan teknologi SRI (System o Rice Intensification) karena SRI
merupakan sebuah teknologi berkelanjutan yang menguntungkan petani karena
memberikan hasil produksi lebih tinggi. Teknik yang digunakan dalam SRI adalah
dengan memperlebar jarak tanam sehingga penyerapan unsur hara oleh akar merata
kepada seluruh tanaman. Sinar matahari juga bisa masuk dengan leluasa di
sela-sela tanaman dan serangan hama penyakit menjadi semakin berkurang karena
pengaturan jarak tanaman yang lebih renggang.
Sumber : Lms.ipb.ac.id
Comments
Post a Comment