Skip to main content

Analisis Sosiologi Umum IPB SISTEM STATUS DAN PELAPISAN MASYARAKAT SISTEM STATUS YANG BERUBAH

MK SOSIOLOGI UMUM
Tanggal   : 20 November 2014
Nama : Muhammad Kurnia Nasution (E14140022)
Ruang      : CCR 2.15 (Q04.1)


Praktikum X STRATIFIKASI SOSIAL
SISTEM STATUS DAN PELAPISAN MASYARAKAT SISTEM STATUS YANG BERUBAH
Runtuhnya Sistem Status Kolonial dalam Abad Kedua Puluh
Oleh : W.F. Wertheim

SITUASI SOSIAL DUA KOMUNITAS DESA DI SULAWESI SELATAN
Oleh : Mochtar Buchori na Wiladi Budiharga
Nama Asisten:
Ulfi Urfillah/I29120032
 Tri Nungroho Wicaksono/I39120064
 

Ikhtisar Bacaan I

            Sistem status bersendikan kelompok-kelompok suku bangsa, yang telah menyerahkan perdagangan kepada orang Timur Asing, tidak mempunyai pengaruh yang mendalam terhadap pola kemasyarakatan sebagaimana keadaannya di Jawa. Kemakmuran kebendaan yang dicapai oleh banyak petani dan pedagang telah menyebabkan masyarakat berjuang untuk memperoleh suatu prestise sosial yang sama dengan yang dimiliki ketua adat dan menuntut mereka memopunyai hak kawin (ius connubii) dengan ketua-ketua adat. Keresahan di daerah petani bukan hanya pengaruh dari kemiskinan sebagai petani sebagai akibat dimobilisasikannya hak milik tanah, tetapi juga disebabkan karena perlawanan yang dilakukan para petani yang baru saja menjadi kaya terhadap struktur tradisional. Pemerintah biasanya bertindak bukan hanya sebagai pelindung dari kekuasaan tradisional para ketua adat, tetapi juga dari perkebunan-perkebunan barat. Selain dari ukuran keagamaan, kesejahteraan materi merupakan ukuran utama dalam menentukan prestise kemasyarakatan, lebih-lebih di daerah adat. Pendidikan juga mempunyai pengaruh dinamis si pulau-pulau luar Jawa, walaupun tidak sehebat di Jawa.
Bertambah meluasnya ekonomi uang dengan meningkatnya hubungan dengan Barat telah menyebabkan timbulnya lapangan pekerjaan baru. Kelas bumiputera yang baru mendobrak susunan masyarakat tradisional lama dan melakukan pengaruh yang bersifat individual. Namun di Jawa, pengaruh faktor ini seluruhnya terlindung oleh cara tradisional masyarakat. Pendidikan mempunyai pengaruh pula terhadap prestise kemasyarakatan, terutama kewibawaan orang tua. Pendidikan telah menciptakan suatu kelas baru kaum cendekiawan atau setengah yang menduduki posisi khusus dalam masyarakat dengan pengakuan resmi berupa ijazah. Pengetahuan bahasa juga telah terlibat dalam penentuan prestise kemasyarakatan. Tetapi kendatipun demikian,  usaha memburu ijasah juga membuat orang menjadi individualistis. Pendidikan juga telah bertindak sebagai dinamit terhadap sistem kasta kolonial. Persaingan yang semakin hebat dalam masyarakat menyebabkan para anggita kaum borjuis mempersatukan barisan untuk mencapai solidaritas kelompok.
Di pihak lain, di kalangan orang-orang Indonesia terdapat kecenderungan yang lebih besar untuk mengadakan persatuan dengan kesadaran bangsa yang semakin meningkat. Kaum wanita dan pemuda sering dapat meraih prestise sosial untuk diri mereka yang pada hakekatnya bertentangan dengan gagasan Indonesia tradisionalOrang Cina juga tidak lagi memegang monopoli dalam perdagangan. Banyak orang-orang Cina yang menurun derajat. Mereka mencari keselamatan diri dengan mengadakan solidaritas yang lebih kuat. Kedudukan istimewa orang Eropa dan Cina sebagaimana halnya dengan kaum bangsawan menjadi amat kurang stabil. Terdapat kecenderungan yang kuat ke arah sistem nilai baru berdasarkan kemakmuran individu dan kemampuan intelektual seseorang, tetapi pada umumnya masih ditahan, baik oleh sisa-sisa struktur feodal maupun kolonial.

Sumber     : Modul Praktikum Sosiologi Umum 2007/2008

Analisis I                                                                                                              

1.      Jelaskan dimensi-dimensi yang mendasari pelapisan masyarakat pada bacaan!

·         Differensiasi dan inequality
Dalam bacaan terdapat differensiasi dan inequality sosial pada bacaan terlihat karena adanya pelapisan berdasarkan berbagai aspek pada masyarakat yang memunculkan stratifikasi sosial.
·         Dasar stratifikasi sosial
1. Ukuran kekayaan
Berdasarkan pendapatan, pendapatan orang Eropa  tertinggi, pendapatan orang Cina ditengah-tengah dan pendapatan orang Indonesia paling rendah.
2.Ukuran kekuasaan
Orang Eropa menguasai pemerintahan dan orang Cina menguasai perdagangan.
pada saat penjajahan,
Orang Belanda mempunyai kekuasaan untuk memonopoli perdagangan di lanjutkan oleh orang Cina, Arab dan Indonesia.
3.Ukuran kehormatan
Para pemuka adat, pemimpin agamaorang tua yang anaknya memperoleh pendidikan yang tinggi, serta cendekiawan merupakan lapisan atas.
4.Ukuran ilmu-pengetahuan
Kaum cendekiawan yang memperoleh pendidikan merupakan lapisan tertinggi dalam masyarakat. Orang-orang yang mendapatkan pendidikan dengan cara barat berkumpul dan mendapat pekerjaan di Jawa, orang yang memiliki keahlian baca tulis dapat menerima pendapatan yang relatif tinggi, orang pribumi yang mahir bahasa Belanda dijadikan tenaga administrasi pemerintah belanda.
·         Mobilitas sosial
Mobilitasosial horizontal
Adanya perubahan status orang pribumi dari petani menjadi pedagang.
Mobilitas sosial vertikal
 a. Vertikal naik
 (social climbing)

1.    Diangkatnya orang-orang Indonesia menjadi pejabat yang tadinya merupakan hak istimewa orang Eropa.
2.    Para cendekiawan dan aristokrat membentuk suatu kelas priyayi baru yang akan menjadi lapisan tertinggi dalam masyarakat, orang yang memliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dalam masyarakat sehingga status sosialnya naik.
b. Vertikal turun (social sinking)
1. Melemahnya golongan Eropa dan menurunnya derajat orang Cina ke tingkat proleter.
2. Orang–orang cina yang awalnya memonopoli perdangan sekarang terdesak oleh orang eropa dan tidak menguasai perdagangan lagi.
·         Sistem Stratifikasi Sosial
            Dalam bacaan  hampir seluruh status sosial yang disandang oleh masing-masing anggota masyarakat merupakan achieved status kecuali untuk golongan orang-orang Belanda dan orang-orang Cina yang memperolehnya melalui ascribed status.

2.      Bandingkan sistem pelapisan masyarakat pada bacaan I dan II!
                 Pada bacaan I sistem pelapisan masyarakat di dasarkan pada pendidikan, orang yang mempunyai pendidikan sangat dihargai dan dihormati . Sedangkan pada bacaan II sistem pelapisan masyarakat didasarkan pada ukuran ekonomi masyarakat tersebut, semakin mampu seseorang maka berada pada lapisan yang paling tinggi.

3.      Jelaskan faktor-fakror yang menyebabkan terjadinya mobilitas sosial!
                 Faktor yang mendasari terjadinya mobilitas pada bacaan adalah adalah kesadaran dan keinginan untuk berubah kearah yang lebih maju yang menyebabkan orang Cina tidak lagi memonopoli perdagangan.



Ikhtisar Bacaan II

            Komunitas Maricaya Selatan terdiri dari lima golongan masyarakat yang menempati tiga lapisan pokok yaitu, pertama golongan pejabat dan kelompok profesional di lapisan atas, kedua golongan alim ulama, pegawai, dan pedagang di lapisan menengah, dan yang ketiga golongan buruh di kelas bawah. Masyarakat Macicaya Selatan berusaha menciptakan iklim sosial yang lebih cair antar golongan. Penduduk dari golongan mayoritas terbuka membentuk pergaulan  dengan golongan minoritas dan golongan menengah.
            Dilihat dari segi ekonomi dalam masyarakat Maricaya Selatan terdapat tiga lapisan masyarakat yaitu, pertama lapisan ekonomi mampu yang terdiri dari para pejabat penting pemerintah setempat, para dokter, para insinyur, dan kelompok-kelompok profesional lainnya. Kedua, lapisan ekonomi menengah yang terdiri dari alim ulama, pegawai, dan kelompok wirausaha. Terakhir, lapisan ekonomi miskin yang terdiri dari para buruh tani, buruh bangunan, buruh pabrik, dan buruh-buruh sejenis yang tidak tetap. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa di masyarakat Maricaya Selatan ini golongan buruh miskin merupakan kelas yang agak tercampak.
            Struktur masyarakat Polewali kedudukan pemangku adat dipegang oleh seorang Bugis, sedangkan kedudukan alim ulama ada di tangan orang  Bugis dan Toraja. Dilihat secara ekonomi, masyarakat polewali terdiri dari tiga lapisan yaitu pertama, lapisan kaya terdiri dari pemangku ulama dan pejabat. Kedua, golongan sedang yang jumlahnya 55% dari terdiri dari para pegawai dan pedagang (termasuk para pengusaha kecil dan pedagang kecil). Ketiga, golongan miskin yang jumlahnya 10% terdiri dari para buruh (buruh tani, buruh empang, buruh pelabuhan, buruh angkutan, dan buruh bangunan). Masyarakat Polewali pada dasarnya adalah suatu masyarakat yang lugas mengisi kehidupan mereka sehari-hari dengan berbagai usaha untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan nyata yang terdapat dalam lingkungan mereka. 

Sumber     : Modul Praktikum Sosiologi Umum 2007/2008

Analisis II

1.      Jelaskan dimensi-dimensi yang mendasari pelapisan masyarakat pada bacaan!

·         Differensiasi dan inequality
Dalam bacaan terdapat differensiasi dan inequality sosial pada bacaan terlihat karena adanya pelapisan berdasarkan berbagai aspek pada masyarakat yang memunculkan stratifikasi sosial.
·         Dasar stratifikasi sosial

Desa Maricaya Selatan
Desa Polewali (semi urban)
Ukuran kekayaan
Adanya lapisan berekonomi mampu (lapisan atas), lapisan ekonomi menengah (lapisan menengah), dan lapisan ekonomi miskin (lapisan bawah).
Adanya masyarakat golongan orang kaya (lapisan atas), golongan sedang (lapisan menengah), dan golongan miskin (lapisan bawah).
Ukuran kekuasaan
Masyarakat yang memilki kekayaan cenderung mempunyai kekuasaan yang lebih besar akibatnya masyarat golongan atas mempunyai kekuasaan yang lebih besar.
Kekuasaan ekonomi berada di tangan orang Bugis, politik di tangan orang Makassar, dan kepemimpinan dalam keagamaan dipegang oleh orang Bugis dan Makassar.
Ukuran kehormatan
Orang yang mendapat pendidikan dan gelar akan lebih di hormati.
Orang yang mempunyai barang-barang mewah yang di gunakan sebagai aspek simbolik akan lebih di hargai.
Ukuran ilmu pengetahuan
Anak-anak yang tidak bersekolah atau tidak tamat SD kemungkinan anak dari lapisan bawah. Anak-anak yang lulus SD dan tidak meneruskan ke SLTP kemungkinan besar anak-anak dari para buruh dan pedagang kecil di lapisan menengah. Sedang anak-anak yang lulus SLTA dan meneruskan ke perguruan tinggi adalah anak-anak dari lapisan atas.
Pendidikan dianggap sebagai sarana untuk mendapatkan tempat terhormat dalam kehidupan.

·         Mobilitas sosial
                 Dalam bacaan tidak di jelaskan secara langsung mobilitas yang terjadi. Namun jika dilihat dari komunitas Maciraya Selatan, golongan mayoritas mencoba menerobos dinding antar golongan sehingga terbentuk pola pergaulan akrab dengan golongan minoritas. Dan juga mereka melakukan pergaulan sosial yang bersifat antar golongan sehingga hal ini bisa menimbulkan mobilitas vertikal. Komunitas Polewali sendiri, dilihat dari segi pendidikannya, masyarakat sadar akan pentingnya pendidikan agar mendapatkan tempat terhormat dalam kehidupan mereka di kemudian hari. Hali ini bisa menimbulkan mobilitas vertikal ke atas. Golongan menengah yang memperoleh pendidikan dan gelar mungkin berubah statunya menjadi golongan atas. Masyarakat golongan atas yang berfoya –foya mungkin akan jatuh miskin dan menempati posisi bawah.

·         Sistem Stratifikasi Sosial
            Masyarakat pada umumnya mengenal dua macam kedudukan, pertama kedudukan yang diperoleh karena kelahiran (ascribed status), kedua kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja (achieved status). Bacaan II hampir seluruh status sosial yang disandang oleh masing-masing anggota masyarakat merupakan achieved status.

2.      Bandingkan sistem pelapisan masyarakat pada bacaan I dan II!

                 Pada bacaan I sistem pelapisan masyarakat di dasarkan pada pendidikan, orang yang mempunyai pendidikan sangat dihargai dan dihormati . Sedangkan pada bacaan II sistem pelapisan masyarakat didasarkan pada ukuran ekonomi masyarakat tersebut, semakin mampu seseorang maka berada pada lapisan yang paling tinggi.

3.      Jelaskan faktor-fakror yang menyebabkan terjadinya mobilitas sosial!
                 Faktor utama yang mendorong mobilitas sosial pada masyarakat Maricaya Selatan dan Polewali adalah pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan. Pendidikan dan ilmu pengetahuan ini dapat menjadi sarana untuk mendapatkan terhormat dan kedudukan sosial yang lebih baik karena pendidikan ini dapat meningkatkan peranan mereka di masyarakat yang memicu perkembangan ekonomi yang lebih baik.

Sumber : Lms.ipb.ac.id

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SOAL ESSAY BIOLOGI TENTANG SEL

SOAL ESSAY BIOLOGI 1. Jelaskan definisi sel menurut anda! Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya. Kata “sel” berasal dari kata dalam bahasa Latin cella , yang artinya adalah ruang kecil. Nama ini dipilih oleh Robert Hooke karena ia melihat adanya kesamaan antara sebuah sel dan sebuah ruangan kecil. Set

SOAL-SOAL ESSAY BIOLOGI TENTANG SISTEM PENCERNAAN

1.   Jelaskan perbedaan antara pencernaan mekanis dengan pencernaan kimiawi? Kalau secara mekanis dilakukan oleh gigi-gigi di dalam mulut sedangkan secara kimiawi    dilakukan oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh saluran pencernaan. 2. Apakah manfaat dari makanan berserat dan apa yang terjadi jika kekurangan serat? Makanan berserat dapat mencegah kegemukan dan meningkatnya kolesterol darah, menyerap racun di usus, memudahkan buang air besar dan juga member rasa kenyang. Kekurangan serat dapat menimbulkan sembelit dan kanker usus . 3. Apakah fungsi dari Enzim Ptialin sebutkan contohnya? Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula yaitu maltose dan glukosa. Contohnya jika kalian membiarkan nasi di dalam mulut yang mula-mula terasa tawar, beberapa saat kemudian akan terasa manis. 4. Sebutkan beberapa gangguan dan kelainan pada system pencernaan makanan?       Diare atau mencret adalah gangguan penyerapan air di usus besar sehingga a

PERBEDAAN ANTARA CURAHAN TENAGA KERJA DAN HARI ORANG KERJA (HOK)

Curahan tenaga kerja adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Ukuran tenaga kerja dapat dinyatakan dalam hari orang kerja (HOK). Satuan ukuran yang dipergunakan untuk menghitung besarnya tenaga kerja adalah satu HOK atau sama dengan satu hari kerja pria (HKP), yaitu jumlah kerja yang dicurahkan untuk seluruh proses pruduksi yang diukur dengan ukuran kerja pria. Untuk meyetarakan, dilakukan konversi berdasarkan upah di daerah penelitian. Hasil konversinya adalah satu hari pria dinilai sebagai satu hari kerja pria (HKP) dengan delapan jam kerja efektif per hari. (Rahim dan Dian, 2008) Universitas Sumatera Utara Satuan yang sering dipakai dalam perhitungan kebutuhan tenaga keraj adalah HKO (hari kerja orang) dan JKO (jam kerja orang). Pemakaian HKO ada kelemahanya karena masing-masing daerah berlainan (1 HKO di daerah B belum tentu sama dengan 1 HKO di daerah A) bila dihitung jam kerjanya. Sering kali dijumpai upah borongan yang sulit dihitung, baik HKO maupun JKO-nya (Surati