MK
SOSIOLOGI UMUM
|
Tanggal : 27
November 2014
|
Nama : Muhammad Kurnia Nasution (E14140022)
|
Ruang :
CCR 2.15 (Q04.1)
|
Praktikum XI KEKUASAAN DAN WEWENANG
TERJADINYA PEMUSATAN
KEKUASAAN
Catatan untuk Bachrun
Martosukarto
Oleh : Sulardi
PENGGULINGAN KEKUASAAN : ANTARA ORLA DAN ORBA
Oleh : Panji Semirang
SAMPANG DAN TRADISI PERLAWANAN
Oleh : Anwar Hudijono
Nama Asisten:
Ulfi
Urfillah/I29120032
Tri Nungroho
Wicaksono/I39120064
Ikhtisar Bacaan I
Harian Republika
, menurunkan tulisan saudara Bachrum Martosukarto (SBM) berjudul Upaya Menghindari Pemusatan Kekuasaan yang menyatakan
bahwa perjalanan Negara bangsa ini mengarah pada suatu Negara otoriter dengan
pemusatan kekuasaan pada presiden. Bagian akhir SBM memberikan jalan keluar
dari pemusatan kekuasaan yang kini terjadi dengan menganjurkan agar
lembaga-lembaga tertinggi dan tinggi negara harus diletakkan dalam proporsi
yang sebenarnya.. Setelah 53 tahun negara Indonesia merdeka bangsa ini masih
terengah-engah untuk menciptakan bangunan hukum yang kokoh dan demokratis,
sesungguhnya karena tidak adanya keseimbangan kekuasaan antara presiden sebagai
pemegang kekuasaan eksekutif dengan dewan perwakilan rakyat sebagai pemegang
kekuasaan legislatif.
Terjadinya pemusatan kekuasaan berpangkal pada
demokrasi yang tidak berjalan. Hal ini terlihat jelas dalam penyusunan
peraturan perundangan yang cenderung mengarah pada semakin besarnya kekuasaan
presiden dan mudahnya muncul ketentuan ketatanegaraan yang secara yuridis
menyimpang dari ketentuan konstitusi. Dengan demikian , muncul doktrin bahwa
apa yang dikatakan pemerintah adalah sesuatu yang benar. Ini menunjukkan bahwa
semakin ompongnya DPR dalam melaksanakan fungsinya. Terjadi penafsiran tidak
benar pada kata “mandataris” sebagai atribut yang menyertai jabatan presiden
yang terdapat dalam penjelasan UUD, maka yang terjadi kemudian adalah bahwa
pelaksana kedaulatan adalah presiden. Kondisi tersebut diperparah dengan
komposisi DPR yang tidak mencerminkan struktur masyarakatnya.
Situasi yang berkembang
semakin mengarah pada kondisi bahwa terciptanya UU dilakukan tidak secara
demokratis, bahkan cenderung ditentukan oleh presiden yang pada akhirnya
menjurus pada pemusatan kekuasaan. Adapun jalan keluar yang bisa dilakukan
adalah dengan melakukan demokrasi politik. Sangat tepat usulan yang kini sering
didengungkan, yakni gagasan dicabutnya paket undang-undang politik. Sayangnya,
kini tengah terjadi lingkaran setan yang begitu rumit untuk memulainya. Sebab
untuk mencabut undang-undang itu, diperlukan anggota-anggota DPR yang berani
dan cerdas, sedangkan selama ini kualitas para anggota dewan jelas-jelas
dipengaruhi oleh undang-undang tersebut. Jadi problem hanya bisa diatasi bila
ada kehendak dari pemegang kekuasaan untuk melakukan perubahan.
Sumber : Modul Praktikum
Sosiologi Umum 2007/2008
Ikhtisar Bacaan II
Pengertian Orde Lama adalah tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara zaman Presiden Soekarno. Pergantian 2 kali
orde di Indonesia , Orla (Orde Lama) ke Orba (Orde Baru) dan Orba (Orde Baru)
ke Orbaba (Orde Baru yang lebih Baru), terjadi pertumpahan darah, langsung
maupun tidak langsung. Pertumpahan darah pergantian Orla dilakukan oleh PKI
yang kemudian terjadi balas dendam yang cukup dahsyat. Pertumpahan darah
pergantian Orba dilakukan oleh orang-orang bersenjata terhadap pendemo di
Universitas Trisakti. Sejarah yang dibuat kemarin dan hari ini adalah sejarah
yang tengah berulang. Mahasiswa pada awalnya bergerak mengadakan aksi atas nama
moral. Apa yang tidak baik diserang, minta diperbaiki. Kobaran aksi demo lebih
dipicu dengan mengorbankan jiwa pendemo. Jatuhnya korban di Universitas
Trisakti memicu percepatan aksi reformasi selanjutnya. Kedua demo disebabkan
oleh parpol yang pongah dan presiden yang sangat berkuasa.
Kobaran
aksi demo lebih dipicu dengan mengorbankan jiwa pendemo. Pada tahun 1966 korban
jiwa jatuh di depan Istana Merdeka, yaitu Arief Rahman Hakim dan Zubaidah.
Kemungkinan penembaknya dari kalangan pasukan pengawal presiden . Jatuhnya korban
di Universitas Trisakti memicu percepatan aksi reformasi selanjutnya. Sehari
setelah pemakaman terjadi kerusuhan dimana-mana. Demo yang terjadi disebabkan
oleh parpol pongah dan presiden yang sangat berkuasa. Penyebab keduanya
berkuasa dan menjadi tempat bergantungnya berbagai kekuatan karena hukum yang
belum benar tidak dilaksanakan dengan benar pula. Nasakom merajalela dengan
peran parpol agama yang di pinggiran. Lima tahun kemudian Golkar juga mulai
malang melitang yang diperpanjangnya selama 25 tahun lebih.
Pada awal demo Orba, makin lama hubungan pendemo dan
ABRI makin erat. Ada yang mengatakan hubungan itu berupa partnership tapi ada pula yang menyebutnya tunggang-menunggangi.
Pada demo 1998, militer berdiri pada jalur undang-undang, tidak ada yang
langsung mendukung demo. Selain itu, terus media massa sangat membantu pendemo,
berbeda pada tahun 1966 yang belum ada televisi swasta. Pada tahun 1966 tidak
ada korban jiwa lebih banyak. Korban kerusuhan boleh dikata tidak ada. Pada
demo 1998, penculikan, penembakan, dan kerusuhan, konon terkoordinasi. Korban
jiwa termasuk yang di daerah lebih 1.000 orang. Presiden Soeharto mundur hanya
melalui satu langkah besar. Beliau diturunkan setelah mahasiswa dan pimpinan DPR mengultimatum agar
wakil-wakil rakyat segera mengadakan sidang. Akhirnya Soeharto angkat tangan
dan langsung menyerahkan kekuasaan kepada Wapres BJ Habibie.
Sumber : Modul Praktikum
Sosiologi Umum 2007/2008
Ikhtisar Bacaan III
Masyarakat
Sampang (Madura) dikenal sebagai masyarakat yang memiliki sifat kaku dan keras.
Masyarakatnya memiliki tradisi heroik melakukan perlawanan terhadap kezaliman
penguasa. Seperti tragedi Nipah yang terjadi pada tahun 1993. Ketika masyarakat
petani miskin tanpa rasa gentar melawan aparat militer, untuk mempertahankan
martabat dan hak-hak mereka. Nipah merupakan ilham bagi perlawanan agrarian
terhadap kekuasaan dan modal atas tanah. Pada tahun 1997 masyarakat bergolak
menentang hasil pemilihan umum karena dinilai tidak jujur dan tidak adil, penuh
kecurangan dan rekayasa untuk memenangkan partainya penguasa, Golkar. Peristiwa
ini dicatat sebagai cikal bakal penting perjuangan demokrasi Indonesia.
Sampang yang memberikan
memberikan ilham lain bahwa kalau membangun demokrasi, jangan cuma bicara teori
tetapi harus melalui action melawan
rezim otoritarian. Terbentuk image dikalangan masyarakat Sampang bahwa
pemerintah itu penindas rakyat. Untuk itulah, ketika ada gelagat pemerintah
pusat hendak menganulir Fadhilah Budiono yang terpilih sebagai Bupati Sampang
periode 2000-2005 lantaran diprotes PKB. Mereka mendukung Fadhilah karena dia
itu dicalonkan oleh Partai Persatuan Pembangunan. Hubungan masyarakat dengan
PPP itu terbentuk melalui proses sejarah kuat. Ketika terjadi tragedi Nipah,
PPP yang gigih membela mereka. Perlawanan merupakan ornamen kultural Sampang.
Ketika rezim Orde Baru melakukan penggarapan partai-partai politik untuk
memenangkan Golkar, Sampang menjadi basis perlawanan Partai Nahdlatul ulama
(NU) pada pemilu 1971.
Pada pemilu 1982, Sampang
tetap menjadi pusat pelawanan. Hasilnya, PPP mendapat 23 kursi, Golkar 9. Pada
Pemilu 1987, Sampang menjadi satu-satunya daerah yang belum berhasil di Golkarkan.
Untuk itulah, pada Pemilu 1992 pemerintah militer dan Golkar berpadu
merealisasikan program ”Golkarkan Sampang”. Golkar untuk pertama kalinya menang
telak 23 kursi, PPP 14 kursi. Pada Pemilu 1997, giliran PPP yang mengobarkan
semangat ”Rebut kembali Sampang”. Sebaliknya, Golkar berteriak ”Pertahankan
Sampang”. Diwarnai pencoblosan ulang dan amuk massa, Golkar akhirnya unggul 21
dan PPP 16. Sampai rezim Orde Baru runtuh, Sampang merupakan daerah yang sulit
“ditaklukkan”. Bisa jadi karena mereka mewarisi tradisi perlawanan yang
terbentuk melalui perjalanan sejarah yang panjang.
Sumber : Modul Praktikum
Sosiologi Umum 2007/2008
Analisis
1.
Uraikan saluran apakah yang dipakai orde baru untuk
memperkokoh kekuasaannya, tunjukan buktinya dan apakah orba kumulatif?
Saluran yang terdapat pada bacaan adalah saluran
militer karena terjadi pertumpahan darah pergantian Orba dilakukan oleh
orang-orang bersenjata terhadap pendemo di Universitas Trisakti. Buktinya
terdapat dalam kalimat”
Pada tahun 1966 korban jiwa jatuh di depan Istana Merdeka, yaitu Arief Rahman
Hakim dan Zubaidah. Kemungkinan penembaknya dari kalangan pasukan pengawal
presiden”. Selain itu terdapat saluran ideologi, karena
disebarkannya paham nasakom. Terdapat dalam kalimat “. Nasakom merajalela
dengan peran parpol agama yang di pinggiran”.
2.
Apakah runtuhnya kekuasaan Orba disertai dengan anomie, tunjukan buktinya?
Iya, karena
pengertian anomie itu sendiri adalah keadaan tanpa norma atau kekacauan sosial.
Ketika runtuhnya Orde Baru, terjadi pergerakan masyarakat yang menyebabkan
perubahan sosial. Pemerintah sendiri melalukan pelanggaran terhadap hukum
dengan membunuh mahasiswa yang mendemo Soeharto untuk turun.
3.
Menurut pemikiran Hurton dan Hunt (1960) model kekuasaan
mana yang berlaku di Indonesia, tunjukan buktinya?
Pada bacaan pertama,
model kekuasaan dialektik kelas sosial. Karena, sesuai dengan pengertiannya
sendiri yaitu negara biasanya melayani kepentingan kelas sosial dominan yang
biasanya berkuasa. Buktinya terdapat dalam kalimat “Terjadinya pemusatan
kekuasaan berpangkal pada demokrasi yang tidak berjalan. Hal ini terlihat jelas
dalam penyusunan peraturan perundangan yang cenderung mengarah pada semakin
besarnya kekuasaan presiden dan mudahnya muncul ketentuan ketatanegaraan yang
secara yuridis menyimpang dari ketentuan konstitusi”.
Pada bacaan
kedua juga kekuasaan dialektik kelas sosial. Karena, sesuai dengan
pengertiannya sendiri yaitu negara biasanya melayani kepentingan kelas sosial
dominan yang biasanya berkuasa. Buktinya terdapat dalam kalimat “ Demo yang
terjadi disebabkan oleh parpol pongah dan presiden yang sangat berkuasa.
Penyebab keduanya berkuasa dan menjadi tempat bergantungnya berbagai kekuatan
karena hukum yang belum benar tidak dilaksanakan dengan benar pula”.
Pada bacaan
ketiga model kekuasaan polimorfik, karena tidak ada satupun kelompok pun yang
selalu menang. Buktinya terdapat dalam kalimat “Terbentuk image dikalangan
masyarakat Sampang bahwa pemerintah itu penindas rakyat. Untuk itulah, ketika
ada gelagat pemerintah pusat hendak menganulir Fadhilah Budiono yang terpilih
sebagai Bupati Sampang periode 2000-2005 lantaran diprotes PKB. Mereka
mendukung Fadhilah karena dia itu dicalonkan oleh Partai Persatuan Pembangunan.
Hubungan masyarakat dengan PPP itu terbentuk melalui proses sejarah kuat.
Ketika terjadi tragedi Nipah, PPP yang gigih membela mereka”.
4.
Bandingkan pola kekuasaan di Indonesia di tingkat
daerah dan negara ini mengacu pada kasus Sampang, Apakah kekuasaan dan wewenang
ada dalam satu tangan?
Pola
kekuasaan pada tingkat Negara berada di satu tangan, yakni presiden. Sedangkan ditingkat daerah pada
kasus sampang juga dipegang oleh bupati, untuk kewenangan di masa orba presiden
yang berkuasa, sedangkan di daerah dipegang oleh beberapa orang untuk beberapa
masalah.
5.
Apakah istilah perlawanan atau kontra atau Orde Baru
atau penggulingan kekuasaan yang anda temukan dalam bacaan mengacu pada gerak
kekuasaan atau gerak kepemimpinan?
Istilah perlawanan atau penggulingan kekuasaan
mengacu pada gerak kekuasaan. Masyarakat melakukan penggulingan kekuasaan untuk
mengambil kekuasaan yang ada pada penguasa karena dianggap menggunakan
kekuasaan dengan tidak benar.
6.
Bandingkan ketiga bacaan, kesimpulan apa yang dapat
anda ambil?
Kesimpulan yang
bisa diambil dari ketiga bcaan diatas adalah bahwa pemerintahan yang berada di
Indonesia belumlah bisa dikatakan telah mencapai kata demokrasi dan cenderung
masih terjadinya sentralisasi. Namun sudah mulai kearah yang lebih baik. Rakyat Indonesia
juga sangat kritis melihat penyimpangan demokrasi yang terjadi di Indonesia dibuktikan dengan
dilakukannya berbagai demo-demo apabila ada yang dianggap tidak benar.
Sumber : Lms.ipb.ac.id
Comments
Post a Comment