Mata kuliah : Perlindungan Hutan
Hari/tanggal
: Selasa / 8 Februari 2016
Kelas : Manajemen Hutan Selasa Pagi
PERPINDAHAN
PANAS
Kelompok :
2 (Dua)
Muhammad Kurnia Nasution E14140022
Dosen Praktikum :
Ati Dwi Nurhayati, S.Hut, M.Si.

DEPARTEMEN
SILVIKULTUR
FAKULTAS
KEHUTANAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Holman
(1995) mengatakan bahwa ”perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan
perpindahan energi dalam bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu
di antara benda atau material. Perbedaan temperatur di antara kedua benda
inilah yang menyebabkan kalor berpindah dari satu daerah ke daerah lain.
Terdapat tiga cara perpindahan panas yang terjadi di alam, yaitu konveksi,
konduksi, dan radiasi”.
Konveksi
merupakan perpindahan panas dari satu titik ke titik lainnya dalam suatu cairan
melalui pencampuran dari satu bagian cairan ke bagian lainnya. Contohnya
adalah proses memanaskan air dalam panci menggunakan kompor. Air yang paling
panas di permukaan bawah panci akan secara otomatis naik ke bagian atas
sehingga panas akan menyebar secara menyeluruh Menurut Giancoli
(1998)”perpindahan kalor secara konduksi adalah proses perpindahan kalor dimana
kalor mengalir dari daerah bertemperatur tingi ke daerah yang bertemperatur
rendah dalam suatu medium (padat, cair, atau gas)”. Contohnya adalah ketika
memanaskan salah satu ujung suatu batang besi maka secara perlahan panas akan
terasa pula pada ujung besi yang lain. Radiasi
adalah perpindahan kalor melalui gelombang dari suatu zat ke zat yang lain.
Semua benda memancarkan kalor (Masyitah 2006).
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan macam-macam cara pemindahan panas
pada suatu proses pembakaran.
BAB II
METODE DAN BAHAN
2.1 Metode
1.
Lampu semprong disiapkan dan dikeluarkan sumbunya
2.
Nyalakan lampu semprong dengan api
yang kecil
3.
Semprong lampu di pegang oleh dua jari ditempatkan di pangkal dan ujung
lampu
4.
Rasakan panas dan perpindahan panas
2.2 Alat dan Bahan
1.
Lampu
semprong
2.
Korek api
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1 Pengamatan
Pemindahan Panas
Titik
Pengamatan
|
Jenis
pemindahan Panas
|
Keterangan
|
A = Ujung Bawah
B = Antara ujung atas dan ujung bawah
C = Ujung atas
|
Radiasi
Konduksi dan Radiasi
Radiasi dan Konveksi
|
Tidak terlalu panas
Lama panas, tetapi semakin lama semakin panas melebihi
panas C
Cepat panas, tetapi panas konstan
|
3.2 Pembahasan
Perpindahan panas dapat terjadi dengan tiga cara yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi (pancaran). Secara umum suhu permukaan atas
naik maka kalor akan berkonduksi dari permukaan atas ke permukaan bawah. Da1am
permukaan bagian atas kini mempunyai suhu yang lebih tinggi dari suhu udara
sekeliling, maka jumlah kalor akan disebarkan secara konveksi. Tetapi energi
kalor juga disebarkan secara radiasi. Praktikum ini dilakukan dengan mengamati perpindahan
kalor yang terjadi pada lampu semprong. Setiap kelompok diinstruksikan untuk
merasakan perbedaan temperatur dengan cara meletakkan tangannya pada tiga buah
bagian di lampu semprong, yaitu pada bagian A atau bawah, bagian B atau tengah,
dan terakhir pada bagian C atau bagan atas.
Hasil pengamatan perpindahan panas pada awalnya titik C
atau bagian atas lebih dahulu terasa hangat, hal ini karena titik C merupakan
titik yang merupakan ujung dari sumber panas, namun tidak terjadi peningkatan
panas pada titik tersebut. Perpindahan kalor yang terjadi pada bagian C atau
bagian ujung merupakan perpindahan secara radiasi dan konveksi. Titik B merupakan titik yang memiliki suhu tertinggi
di bandingkan dengan titik-titik lainnya. Kenaikan suhu pada titik ini berlangsung
secara perlahan namun terus menerus naik hingga menjadi titik yang paling
panas. Perpindahan panas yang terjadi pada titik ini adalah perpindahan secara
konduksi dan radiasi. Pada titik A peningkatan suhu terjadi secara normal, pada
bagian ini panas yang dirasakan tidak terlalu dirasakan. Perpindahan kalor yang
terjadi pada titik ini merupakan perpindahan kalor secara radiasi. Perpindahan
panas secara radiasi merupakan perpindahan panas yang paling cepat
menghantarkan kalor, sedangkan konduksi akan menyebabkan kenaikan suhu secara
kontinu (Soegeng 1996).
BAB IV
KESIMPULAN
Perpindahan
panas terdiri dari proses konduksi, konveksi, dan radiasi. Hal ini disebabkan
adanya perbedaan suhu antar benda atau molekul tertentu. Setiap perpindahan
panas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semakin banyak bentuk
rambatan panas yang terlibat pada suatu benda, maka semakin cepat pula panas
dapat mengalir.
DAFTAR
PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 1998.
FISIKA Edisi Kelima. Jakarta (ID) : Erlangga.
Holman
J P.1995. Perpindahan Kalor. Edisi Ke
Enam. Diterjemahkan oleh Ir. E. Jasjfi, MSc. Jakarta (ID): Erlangga.
Masyithah
Z dan Haryanto B. 2006. Perpindahan Panas. Medan (ID):
Universitas Sumatera Utara.
Soegeng R. 1996. Ionosfer.
Yogyakarta (ID) : Penerbit Andi Offset,.
Comments
Post a Comment