SIMULASI PERKIRAAN DAMPAK PENYARADAN
KAYU
Kelompok 2
Erlina Setyaningsih E14140015
Muhammad Kurnia Nasution E14140022
Adhiwiguna Praktita E14140030
Luvya Syaliana E14140054
Anggit Babarajab Cahyadi E14140062
Surya Bagus Mahardika E14140071
Asisten Praktikum :
Azwadri,
S.Hut
Mulfia
Windi Masiltha, S.Hut
Dosen
Prof. Dr. Ir. Elias
DIVISI PEMANFAATAN SUMBERDAYA HUTAN
DEPARTEMEN
MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
BOGOR
2016
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil
Tabel 1 Data infiltrasi
air kedalaman tanah padat
No
|
Menit
pengukuran (menit)
|
Penyusutan air
(cm)
|
Laju
infiltrasi (cm/jam)
|
1
|
3
|
1
|
20
|
2
|
5
|
1,1
|
13,2
|
3
|
10
|
1,5
|
9
|
4
|
15
|
2
|
8
|
5
|
20
|
2,5
|
7,5
|
6
|
25
|
2,8
|
6,72
|
7
|
30
|
2,9
|
5,8
|
Y= a + Bx
=16,4103 –
0,4134 x Keterangan
:
Y = Laju infiltrasi (cm/jam)
Y = Laju infiltrasi (cm/jam)
X
= Menit pengukuran (menit)
Grafik 1 Pengukuran laju infiltrasi
Tabel 2 Data keterbukaan
areal dan kerusakan vegetasi akibat penyaradan
No
|
Jumlah pohon ditebang
|
Luas areal kerterbukaan (m2)
|
Jumlah Pohon rusak
|
Jumlah Tiang rusak
|
Jumlah Pancang rusak
|
1
|
1
|
178,5
|
1
|
3
|
6
|
2
|
2
|
224
|
5
|
4
|
8
|
3
|
3
|
357
|
7
|
6
|
13
|
4
|
4
|
378
|
7
|
6
|
13
|
5
|
5
|
493,675
|
11
|
8
|
18
|
6
|
6
|
609,175
|
11
|
9
|
21
|
Jumlah
|
2240,35
|
42
|
36
|
79
|
Tabel 3 Hasil pengolahan data dampak penebangan
Kelompok
|
IP (pohon/ha)
|
Keterbukaan areal
(%)
|
Keterbukaan pohon
(%)
|
Keterbukaan tiang
(%)
|
Keterbukaan pancang
(%)
|
1
|
2,78
|
4,96
|
2
|
1,96
|
1,73
|
2
|
6
|
6,22
|
2,81
|
2,61
|
2,3
|
3
|
8,33
|
10,42
|
4
|
4,15
|
3,84
|
4
|
11
|
10,5
|
4,04
|
3,92
|
3,73
|
5
|
13,8
|
13,71
|
6,49
|
5,24
|
5,18
|
6
|
17
|
16,82
|
6,69
|
6,08
|
6,09
|
Rata-rata
|
9,82
|
10,44
|
4,34
|
3,99
|
3,81
|
Pembahasan
Rangkaian
proses pemanenan hutan yang merupakan
proses pemindahan kayu dari hutan ke tempat pengolahan kayu. yang prosesnya tidak
terlepas dari kegiatan penyaradan kayu dari tempat tebangan ke TPn dengan
membuka area untuk membuat jalan sarad (Muhdi 2004) yang tentunya banyak
memberikan dampak yang menyebabkan kerusakan bagi ekologi terhadap vegetasi dan
tanah yang timbul tidak mungkin dapat dihindari. Alat penyarad dan kayu yang
disarad membutuhkan ruang yang akan mengakibatkan kerusakan pada tumbuhan yang
ada di sekitarya (Pohon, Pancang, Tiang). Selain itu juga tanah di bawah alat
sarad tentu akan mengalami kerusakan yang mempengaruhi struktur dan kepadatan
tanah. (Suhartana et al 2011).
Keterbukaan
areal dalam pemanenan hutan disebabkan karena penebangan dan penyaradan. Luas
areal yang terbuka akibat penyaradan merupkan luasan yang terbuka karena alat
penyaradan maupun karena lintasan kayu yang disarad dari petak tebang. Luasain
ini dapat diukur dengan menjumlahkaan luasan lahan yang terbuka karena alat
sarad dan lintasan kayu. Pengukuran dilakukan dengan menghitung luasan
permukaan tersebut dengan mengalikan panjang dan lebarnya. yang disebabkan
karea pembukaan jalan sarad yang sudah di gambar pada peta rencana jaringan
jalan sarad dan kegiatan penyaradan kayu (Nasution 2009).
Bedasarkan
data pohon di Arboretum Fahutan IPB dengan luas 0,36 Ha, Kelompok 2 dengan data
IP 6 Pohon/Ha (Intensitas sedang) dan jumlah pohon yang ditebang 2 Pohon.
Bedasarkan hasil perhitungan bedasarkan panjang jalan sarad, luas keterbukaan
areal akibat penyaradan adalah sebesar
luas areal yang terbukanya adalah 224 m² atau
6,22% dengan persentase kerusakan pohon, tiang dan pancang masing-masing 2,81%,
2,61% dan 2,3%. Jumlah ini merupakan persentase bedasarkan luas keterbukaan
areal dari peta rencana jaringan jalan sarad. Kerusakan tidak bisa dihindari
namun dapat dikurangi dengan pemilihan alat sarat dengan prosedur dan perlakuan
lingkungan yang tepat.
SIMPULAN
Keterbukaan
lahan akibat pembuatan jalan sarad dipengaruhi oleh ukuran jalan sarad yang
dibuat dan banyaknya pohon yang dikeluarkan dari hutan ke luar hutan atau
tempat penimbunan. Kerusakan vegetasi dapat disebabkan oleh kegiatan penyaradan
seperti hilangnya semai dan pancang akibat pembukaan jalan dan luka pada tiang
atau pohon yang terkena alat sarad dan tertimpa pohon yang lain. Pemadatan
tanah disebabkan aktivitas penyaradan kayu akibat besarnya tekanan pada
permukaan tanah secara intensif. Sehingga aktivitas penyaradan sebanding dengan
kerusakan vegetasi yang ditimbulkan.
DAFTAR PUSTAKA
Elias. 1998. Reduced Impact Timber Harvesting in the
Indonesian Selective Cutting and Planting Sistem. Bogor (ID): IPB Press.
Matangaran JR, Suwarna U. 2012. Kepadatan tanah oleh
dua jenis forwarder dalam pemanenan hutan. Bionatura-Jurnal
Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik 14
(2): 115-124.
Muhdi. 2004. Kerusakan Fisik Lingkungan Akibat Penyadaran Dengan Sistem Mekanis.
Medan (ID). Program Ilmu Kehutanan Fakultas
Pertanian Universitas
Sumatera Utara
Nasution A K.
2009. Keterbukaan Areal Dan Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Kegiatan Penebangan Dan Penyaradan. [skripsi].
Bogor(ID).
Departemen Hasil Hutan Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Suhartana S, Idris M M, Yuniawati. 2010.
Penyaradan kayu sesuai standar prosedur
operasional untuk meningkatkan produktivitas dan meminimalkan biaya produksi
dan penggeseran lapisan tanah atas. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 29 (3) : 248-258
Comments
Post a Comment