Skip to main content

KONSEP MANFAAT DAN BIAYA DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN


Biaya dan manfaat merupakan salah satu aspek keuangan untuk menilai kemampuan usaha dalam memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan, dari perhitungan ini dapat dilihat tingkat pengembalian modal yang ditanamkan. Menurut Mulyadi (1986) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya merupakan segala sesuatu yang mengurangi/menghilangkan manfaat (tujuan), sedangkan manfaat adalah segala sesuatu yang memberikan atau menghasilkan kepuasan/memenuhi kebutuhan (tujuan). Sebaliknya Manfaat merupakan sesuatu yang menimbulkan kontribusi terhadap tujuan suatu bisnis (Zulmi 2014). Sebagai patokan analisis ekonomi ialah bahwa apa saja yang secara langsung atau tidak langsung menambah konsumsi barang-barang atau jasa-jasa sehubungan dengan proyek, termasuk kedalam  manfaat (Alam 2009).
Hasil produksi beras atau tekstil misalnya, menambah persediaan barang konsumsi beras atau tekstil, yang berarti juga menambah pendapatan nasional. Pertambahan persediaan semen dapat dipergunakan untuk membangun pabrik tekstil yang akan menambah persediaan tekstil. Dengan kata lain, suatu proyek semen menambah pendapatan nasional melalui penyediaan produksi semen yang pada akhirnya menghasilkan barang-barang konsumsi seperti beras dan tekstil.
Di lain pihak, tepung terigu dipergunakan sebagai bahan baku untuk proyek pembuatan roti atau kue. Penggunaan tepung terigu tersebut, merupakan pengurangan persediaan terigu untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu, terigu dalam hal ini merupakan biaya proyek pembuatan roti. Penggunaan bahan-bahan mentah atau setengah jadi juga dapat dianggap sebagai biaya dalam arti pengurangan barang-barang konsumsi masyarakat secara tidak langsung. Misalkan kita menggunakan semen dalam proyek tekstil. Penggunaan semen tersebut akan mengurangi penggunaan semen untuk alternatif lain, misalnya irigasi, dan berarti juga mengurangi pertambahan barang-barang konsumsi lain, misalnya persediaan beras. Pembatasan penggunaan semen bagi kemungkinan-kemungkinan lain karena penggunaannya di proyek tekstil, merupakan hal yang disebut social opportunity cost dari semen yang dipergunakan di proyek tekstil (Alam 2009).

Dalam menentukan manfaat dan biaya suatu program atau proyek harus dilihat secara luas pada manfaat dan biaya sosial dan tidak hanya pada individu saja. Oleh karena menyangkut kepentingan masyarakat luas maka manfaat dan biaya dapat dikelompokkan dengan berbagai cara (Mangkoesoebroto, 1998; Musgrave and Musgrave, 1989). Salah satunya yaitu mengelompokkan manfaat dan biaya suatu proyek secara riil (real) dan semu (pecuniary). Manfaat riil adalah manfaat yang timbul bagi seseorang yang tidak diimbangi oleh hilangnya manfaat bagi pihak lain. Manfaat semu adalah yang hanya diterima oleh sekelompok tertentu, tetapi sekelompok lainnya menderita karena proyek tersebut.

Manfaat riil dibedakan lagi menjadi langsung/primer dan tidak langsung/sekunder (direct/primary dan indirect/secondary). Manfaat langsung berhubungan dengan tujuan utama dari proyek atau program. Manfaat langsung timbul karena meningkatnya hasil atau produktivitas dengan adanya proyek atau program tersebut. Misalnya proyek pembangunan dam untuk mengairi sawah. Manfaat langsung adalah kenaikan hasil sawah karena kenaikan produktivitas tanah sebagai akibat dari bertambah baiknya pengairan sawah. Dalam menentukan manfaat ini akan timbul masalah apabila suatu proyek juga memberikan manfaat kepada proyek lain. Sebagai contoh, sebuah jalan dibangun untuk proyek dam dan proyek tenaga listrik. Perhitungan manfaat dari jalan tersebut harus dibagi antara kedua proyek tersebut.
Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang tidak secara langsung disebabkan karena adanya proyek yang akan dibangun atau merupakan hasil sampingan. Dalam hal proyek di atas manfaat tidak langsungnya adalah kenaikan produktivitas tanah di luar area pengairan dari dam tersebut. Manfaat tidak langsung ini dapat menjadi luas sekali, tergantung dari sejauh mana memasukkan manfaat tidak langsung ke dalam analisis. Adanya dam juga dapat pula memberikan manfaat lain seperti sebagai tempat rekreasi, pusat tenaga listrik, tempat penghijauan dan sebagainya. Semua manfaat tidak langsung ini dapat dimasukkan ke dalam perhitungan manfaat dari proyek yang akan dibangun pemerintah.

Manfaat riil dibedakan pula menjadi manfaat yang berwujud (tangible) dan yang tidak berwujud (intangible). Istilah berwujud ditetapkan bagi yang dapat dinilai di pasar, sedangkan yang tidak berwujud untuk segala sesuatu yang tidak dapat dipasarkan. Manfaat dan biaya sosial tergolong dalam kategori manfaat yang tidak dapat dipasarkan sehingga termasuk kategori manfaat dan biaya yang tidak berwujud (intangible benefits dan intangible costs). Keindahan dari suatu bendungan merupakan contoh dari manfaat tidak berwujud, sedangkan kenaikan produksi pertanian karena tersedianya air yang cukup sepanjang tahun sebagai akibat pembangunan dam merupakan manfaat berwujud. Demikian pula biaya pembangunan bendungan dapat dipakai sebagai contoh dari biaya berwujud sedangkan hilangnya pemandangan hutan yang diganti dengan adanya danau buatan merupakan biaya tidak berwujud. Meskipun manfaat dan biaya yang tidak dapat dipasarkan sulit dihitung, tetapi harus dipertimbangkan dalam perhitungan manfaat dan biaya suatu proyek. Manfaat dan biaya riil dapat pula dibedakan menjadi manfaat dan biaya internal dan eksternal. Suatu proyek yang hanya menghasilkan manfaat dan biaya untuk daerahnya sendiri disebut internal, tetapi bila dapat menghasilkan manfaat atau biaya untuk daerah lain dikatakan eksternal. Kedua macam manfaat dan biaya ini harus diperhitungkan dalam perhitungan evaluasi proyek.

Perhitungan biaya suatu proyek harus dilakukan dengan memperhitungkan biaya alternatif dari penggunaan sumber ekonomi. Perhitungan biaya ini harus memasukkan biaya langsung dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan proyek. Misalnya suatu proyek pengairan di suatu area yang menyebabkan berkurangnya pengairan di area lain. Dalam membuat evaluasi proyek, penurunan produksi tanah dari area lain yang terpengaruh harus dimasukkan ke dalam biaya proyek tersebut. Perhitungan biaya tak langsung dapat menjadi besar atau kecil tergantung seberapa jauh biaya tak langsung tersebut akan dimasukkan ke dalam perhitungan biaya. Masalah lain adalah penggunaan fasilitas yang sudah ada untuk pembangunan proyek. Misalnya dalam pembangunan dam, truk-truk untuk pembangunan proyek tersebut menggunakan jalan-jalan yang sudah ada. Apakah ini juga dimasukkan dalam biaya tergantung dari pengaruhnya. Bila truk tidak mengganggu arus lalu lintas maka tidak dimasukkan dalam biaya. Tetapi apabila penggunaan jalan tersebut mengganggu arus lalu lintas maka harus dimasukkan sebagai biaya dalam evaluasi proyek.


Pada analisis manfaat dan biaya pada proyek swasta, manfaat pada umumnya diukur dengan cara mengalikan jumlah barang yang dihasilkan dengan perkiraan harga barang. Biaya yang diperhitungkan adalah semua biaya yang langsung digunakan proyek tersebut berdasarkan harga pembeliannya. Ini berbeda dengan proyek pemerintah, sebab pada umumnya manfaat penggunaan sumber ekonomi diukur dengan harga pasar oleh karena harga pada pasar persaingan sempurna mencerminkan nilai sesungguhnya dari sumber ekonomi yang digunakan. Pada keadaan yang tidak ada persaingan sempurna maka harga pasar tidak menunjukkan nilai sumber ekonomi yang sesungguhnya. Dalam hal ini harus dilakukan penyesuaian dengan menggunakan harga bayangan (shadow price). Beberapa faktor yang menyebabkan tidak adanya harga yang terjadi pada persaingan sempurna adalah adanya: unsur monopoli, pajak, pengangguran, dan surplus konsumen. Hal pertama yang dilakukan dalam melaksanakan evaluasi suatu

Identifikasi suatu kegiatan (proyek) menggunakan perbandingan kondisi “tanpa proyek” (TP) dan “dengan proyek” (DP) dengan tujuan proyek berupa manfaat bersih. Untuk menganalisis kelayakan maka kegiatan perlu diidentifikasi tanpa proyek dan dengan proyek. Biaya kegiatan (penggunaan sumberdaya) merupakan sesuatu yanng menghilanngkan/mengurangi suatu tujuan/kegunaan (manfaat). Jenis manfaat ada dua, yaitu manfaat nyata dan manfaat sampingan. Manfaat nyata yaitu manfaat yang dapat diukur dari pasar (memiliki nilai pasar), sedangkan manfaat sampingan yaitu manfaat yang didapatkan dari lingkungan (dampak positif dari lingkungan).

Analisis biaya dilakukan apakah suatu kegiatan atau usaha tersebut layak dilakukan, menaksir dari biaya yang dikeluarkan. Bisnis ataupun kegiatan jual beli lain merupakan upaya untuk memenuhi selera masyarakat. Selera tersebut berubah-ubah seiring dengan berjalannya waktu, sedangkan proses produksi dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya. Suatu hal yang sah dan disepakati bahwa besarnya biaya bisa ditaksir dari waktu ataupun ketersediaan sumberdaya. Pemahaman tentang manfaat dan biaya dari sumberdaya (ekosistem) hutan berbeda-beda jika dilihat ari sudut pandang swasta (privat) dan masyarakat (public) dalam pengelelolaan sumberdaya hutan.

Teori analisis manfaat dan biaya disebut juga dengan analisis biaya/efektivitas (cost/ effectivenss analysis), merupakan salah satu  teknis yang digunakan untuk  mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar dapat digunakan secara efisien untuk mendapatkan keuntungan. Teori ini merupakan alat bantu untuk membuat keputusan, dengan mempertimbangkan sejauhmana sumberdaya yang digunakan (sebagai biaya) dapat memberikan hasil-hasil yang diinginkan (manfaat) secara optimal. Teori analisis manfaat dan biaya atau CBA (cost benefit analysis) dapat dikatakan sebagai suatu pendekatanuntuk rekomendasi kebijakan yang memungkinkan analis membandingkan dan menganjurkan suatu kebijakan dengan cara menghitung total biaya dalam bentuk uang dan total keuntungan dalam bentuk uang. Analisis manfaat dan biaya dapat digunakan untuk merekomendasikan tindakan kebijakan, dalam arti diaplikasikan ke depan (ex ante), dandapat juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja kebijakan.  Teori ini digunakan, terutama ketika masalah  “efisiensi”  menjadi sesuatu yang sangat relevan dan diperhitungkan, atau dengan perkataan lain digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara efisien (Dunn 2003).

Metode Analisis Manfaat dan Biaya meliputi diskonto (discounted) dan metode Non Diskonto (Non Discounted). Metode diskonto (dicounted) merupakan kegiatan yang menghasilkan manfaat dengan memerlukan waktu lebih dari satu tahun, dengan kriteria Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), danInternal Rate of Return (IRR).Analisis DCF (Discounted Cash Flow) menilai harga suatu proyek dengan memperhitungkan waktu kejadian dan besarnya cash flow(arus pembayaran tunai kepada atau oleh suatu usaha). Biaya dipandang sebagai cash flow negatif, sedangkan penerimaan dipandang sebagai cash flow positif. DCF umumnya digunakan dalam usaha dan bisnis yang baru mulai, selain itu dalam DCF dipengaruhi oleh (suku bunga bank /investasi). Sedangkan metode non diskonto merupakan kegiatan yang menghasilkan manfaat dalam satu tahun (meskipun kegiatan tersebut berlangsung lebih dari satu tahun).

Pada dasarnya untuk menganalisis efisiensi suatu proyek langkah-langkah yang harus diambil adalah (1) menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan, (2) menghitung manfaat dan biaya dalam nilai uang, dan (3) menghitung masing-masing manfaat dan biaya dalam nilai uang sekarang. Biaya proyek dikeluarkan dalam waktu yang berbeda-beda selama umur proyek yang bersangkutan. Karena itu timbul masalah dalam hal menilai manfaat dan biaya yang akan diterima pada suatu waktu yang akan datang. Perbedaan ini karena ada faktor ketidakpastian dan faktor diskonto, yang biasanya disamakan dengan tingkat bunga. Dalam analisis manfaat dan biaya faktor diskonto tidak selalu sama dengan suku bunga dan akan dibahas lebih lanjut pada bagian tersendiri. Faktor ketidakpastian disebabkan karena setiap manusia tidak tahu secara pasti yang akan terjadi pada masa yang akan datang sedangkan manusia hanya tahu dengan pasti saat sekarang. Faktor diskonto dapat dijelaskan dengan konsep nilai uang yang akan datang (future value) dan nilai uang sekarang (present value).

DAFTAR PUSTAKA

Alam S, Supratman , Alif M KS . 2009.  Ekonomi Sumberdaya Hutan. Makassar (ID) :  Laboratorium Kebijakan dan Kewirausahaan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.
Bahruni. 1999. Diktat Penilaian Sumberdaya Hutan dan Lingkungan. Bogor ( ID) : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Dunn, William N. 2003. PengantarAnalisis Kebijakan Publik. Yogyakarta (ID): UGM Press.
Mulyadi. 1986. Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok Produksi, dan Pengendalian Biaya. Yogyakarta (ID): UGM Press.
Zulmi I Y. 2014. Analisis biaya dan kelayakan Pabrik kelapa sawit berangir PTPN IV (PERSERO) di Kabupaten Labuhan Batu Utara. [skripsi]. Bogor (ID) : Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.




Comments

  1. Segera bergabung bersama saya.. (upd4te 8ett1n9)
    Proses cepat, aman dan terpercaya..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SOAL ESSAY BIOLOGI TENTANG SEL

SOAL ESSAY BIOLOGI 1. Jelaskan definisi sel menurut anda! Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya. Kata “sel” berasal dari kata dalam bahasa Latin cella , yang artinya adalah ruang kecil. Nama ini dipilih oleh Robert Hooke karena ia melihat adanya kesamaan antara sebuah sel dan sebuah ruangan kecil. Set

SOAL-SOAL ESSAY BIOLOGI TENTANG SISTEM PENCERNAAN

1.   Jelaskan perbedaan antara pencernaan mekanis dengan pencernaan kimiawi? Kalau secara mekanis dilakukan oleh gigi-gigi di dalam mulut sedangkan secara kimiawi    dilakukan oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh saluran pencernaan. 2. Apakah manfaat dari makanan berserat dan apa yang terjadi jika kekurangan serat? Makanan berserat dapat mencegah kegemukan dan meningkatnya kolesterol darah, menyerap racun di usus, memudahkan buang air besar dan juga member rasa kenyang. Kekurangan serat dapat menimbulkan sembelit dan kanker usus . 3. Apakah fungsi dari Enzim Ptialin sebutkan contohnya? Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula yaitu maltose dan glukosa. Contohnya jika kalian membiarkan nasi di dalam mulut yang mula-mula terasa tawar, beberapa saat kemudian akan terasa manis. 4. Sebutkan beberapa gangguan dan kelainan pada system pencernaan makanan?       Diare atau mencret adalah gangguan penyerapan air di usus besar sehingga a

PERBEDAAN ANTARA CURAHAN TENAGA KERJA DAN HARI ORANG KERJA (HOK)

Curahan tenaga kerja adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Ukuran tenaga kerja dapat dinyatakan dalam hari orang kerja (HOK). Satuan ukuran yang dipergunakan untuk menghitung besarnya tenaga kerja adalah satu HOK atau sama dengan satu hari kerja pria (HKP), yaitu jumlah kerja yang dicurahkan untuk seluruh proses pruduksi yang diukur dengan ukuran kerja pria. Untuk meyetarakan, dilakukan konversi berdasarkan upah di daerah penelitian. Hasil konversinya adalah satu hari pria dinilai sebagai satu hari kerja pria (HKP) dengan delapan jam kerja efektif per hari. (Rahim dan Dian, 2008) Universitas Sumatera Utara Satuan yang sering dipakai dalam perhitungan kebutuhan tenaga keraj adalah HKO (hari kerja orang) dan JKO (jam kerja orang). Pemakaian HKO ada kelemahanya karena masing-masing daerah berlainan (1 HKO di daerah B belum tentu sama dengan 1 HKO di daerah A) bila dihitung jam kerjanya. Sering kali dijumpai upah borongan yang sulit dihitung, baik HKO maupun JKO-nya (Surati