Skip to main content

PELATIHAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DASAR : DIGITASI, KOREKSI PETA, EDITING DAN ATRIBUTING


Sitem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). SIG berdasarkan operasinya, dapat dibagi menjadi dua yaitu, cara manual yang beroperasi memanfaatkan peta cetak (kertas atau transparansi), bersifat data analog, dan cara terkomputer atau lebih sering disebut cara otomatis, yang prinsip kerjanya sudah dengan menggunakan komputer sehingga datanya merupakan data digital. SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi, yaitu masukan, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), analisis dan manipulasi data, keluaran (Prahasta 2005).
Peta merupakan penyajian secara grafis dari kumpulan data mentah maupun yang telah dianalisis atau informasi sesuai lokasinya,dengan kata lain peta adalah bentuk sajian informasi spasial mengenai permukaan bumi untuk dapat dipergunakan dalam pembuatan keputusan. Penyajian langsung adalah penyajian data, sedangkan penyajian yang terakhir adalah penyajian informasi, yang dalam hal ini disebut dengan pemetaan (Barus dan Wiradisastra 1996).
Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kekasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Untuk dapat memproyeksikan bumi yang berbentuk ellipsoid (bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai ellips 3 dimensi) diperlukan bidang proyeksi tertentu. Sistem proyeksi peta menentukan bagaimana objek-objek dipermukaan bumi (yang sebenarnya tidak datar) dipindahkan atau diproyeksikan pada permukaan peta yang berupa bidang datar. Penggunaan sistem proyeksi peta yang berbeda untuk sebuah daerah yang sama karena memberikan kenampakan yang berbeda.
 Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi. Datum geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang lebih akurat lagi menggunakan satelit. World geodetic system (WGS) adalah standar untuk digunakan dalam kartografi, geodesi, dan navigasi. Terdiri dari bingkai koordinat standar untuk bumi, permukaan referensi standar bulat (datum atau referensi ellipsoid) untuk data ketinggian mentah, dan permukaan ekuipotensial gravitasi (geoid) yang mendefinisikan permukaan laut nominal. Register (georeferencing) peta raster merupakan penempatan koordinat pada peta yang mengacu pada koordinat bumi. Sistem koordinat yang biasa dipakai adalah sistem latitute dan longitute (latlong) atau lintang bujur dan sistem UTM (Universal Tranverse Mercator). Sistem lintang bujur memiliki satuan derajat menit detik, sementara sistem UTM memiliki satuan meter. Antara sistem latlong dan UTM ini bisa saling dikonversi atau diubah.
Secara matematis, ketepatan transformasi koordinat peta raster dalam proses georeferencing dapat dihitung dengan membandingkan posisi koordinat referensi (XMap, YMap) dengan posisi titik tersebut pada peta raster yang telah ditransformasikan koordinatnya. Perbedaan posisi antara kedua titik ini disebut sebagai residual error. Total dari residual error ini dihitung dengan jumlah akar kuadrat rataan dari semua titik yang menghasilkan nilai RMS Error (Root Mean Square Error). Angka ini menggambarkan konsistensi transformasi antara titik-titik kontrol yang berbeda. Sebagai acuan sederhana, untuk transformasi koordinat geografis dengan 4 titik kontrol, apabila nilai RMSE sudah lebih kecil dari 0,0002 (o), proses transformasi dapat dianggap cukup akurat dan bisa dilanjutkan dengan tahap-tahap selanjutnya. Sebaliknya, bila nilai RMSE masih lebih besar dari 0,0002, perbaiki kembali titik-titik kontrol yang sebelumnya dimasukkan. Biasanya penyebabnya adalah pergeseran mouse saat membuat titik kontrol.
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah ke dalam format digital dengan proses digitasi. Proses agitasi secara umum dibagi dalam dua macam yaitu: (1) Digitasi menggunakan digitizer. Dalam proses agitasi ini memerlukan sebuah meja agitasi atau digitizer. (2) Digitasi onscreen di layar monitor. Digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah dilakukan, tidak memerlukan tambahan peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk dikoreksi apabila terjadi kesalahan.
Proses digitasi akan menghasilkan suatu file dengan format Shapefile (shp) yaitu format data vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi, bentuk, dan atribut dari fitur geografis. Format data ini berisikan tentang data referensi geografis yang didefinisikan sebagai objek tunggal seperti jalan, sungai, landmark, dan lainnya. Data yang disimpan dapat berupa titik (poin), garis (polyline), dan polign (polygon). Penggunaan jeis data tersebut bergantung dari objek yang akan direkam. Titik (point) digunaka untuk menggambarkan suatu objek dengan suatu pusat. Contohnya kota atau kecamatan. Garis (polyline) digunakan untuk menggambarkan objek yang berbentuk memanjang seprti jalan dan sungai. Poligon (polygon), digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang memiliki luasan atau wilayah.
Digitasi adalah kegiatan pemasukan data dalam arc View yang dilakukan dengan mendeliniasi secara langsung pada layer (on screen digitizing) untuk feature yang yang berbentuk line/arc/polygon, sehingga dihasilkan beberapa coverage untuk setiap informasi tematik yang berbeda (pohon, semak belukar, padang rumput, sawah, tanah kosong, badan air, bangunan, jalan, sungai, dan lain-lain) yang akan digunakan sebagai pangkalan data (data base) yang merupakan sekumpulan logis dari informasi yang saling terkait yang dikelola dan disimpan sebagai satu kesatuan Digitasi meruakan suatu proses mengkonversi data analog menjadi data digital dimana dapat ditambahkan aribut yang berisikan informasi dari objek yang dimaksud.
Proses digitasi akan menghasilkan suatu file dengan format Shapefile (shp) yaitu format data vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi, bentuk, dan atribut dari fitur geografis. Format data ini berisikan tentang data referensi geografis yang didefinisikan sebagai objek tunggal seperti jalan, sungai, landmark, dan lainnya. Data yang disimpan dapat berupa titik (poin), garis (polyline), dan polign (polygon). Penggunaan jeis data tersebut bergantung dari objek yang akan direkam. Titik (point) digunaka untuk menggambarkan suatu objek dengan suatu pusat. Contohnya kota atau kecamatan. Garis (polyline) digunakan untuk menggambarkan objek yang berbentuk memanjang seprti jalan dan sungai. Poligon (polygon), digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang memiliki luasan atau wilayah. Contohnya kota, tutupan lahan,batas areal konsesi, blok, petak, dan lainnya. Digitas yang dilakukan pada atikum kali ini menggunakan data titik (point) yang berupa kota kecatamn yaitu terdiri dari lima kota kecamatan, meliputi Nanggung, Cibatok, Paminahan, Leuwiliang, dan Ciudeg. Data garis (polyline) yang digunakan pada praktium ini menggunakan data sungai, dan poligon (polygon) merupa data penggunaan lahan yang terdiri dari seseraa penggunaanlahan yang setiap poligonnya memiliki warna yang berbeda.
Selama melakukan digitasi terdapat beberapa error yang terbentuk karena selama proses digitasi baik untuk data sungai, maupun landuse. Error yang terbentuk untuk masing-masing data terlihat pada gambar 5 dimana terlihat tidak ada error yang terbentuk, hal ini menandakan bahwa proses digitasi pada data polygon dilakukan dengan benar sehingga tidak terdapat error. Objek yang terbentuk selama proses digitasi denganpolygon untuk data lanuse terbentuk 84 objek yang masing-masing objek memiliki keteranan dari penggunaan lahan masing-masing yang disajikan pada tabel 2. Skala peta yang digunakan selama digitasi adalah 1:16000 perbedaan penggunaan skala selama mlakukan digitasi adan bepengaruh terhadap ketelitian hasil digitasi serta kemungkinan error  yang terbentuk lebih besar, karena perbedaan dalam skala yang digunakan akan berbeda pula besar objek yang terlihat dan dalam proses digitasi akan membuat hasil digitasi yang berbeda pula sehingga dalam melakukan digitasi skala yng digunaakan harus konsisten.

Editing dilakukan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan pada saat digitasi seperti undershoot, overshoot, dan slivers. Labelling merupakan proses pemberian identitas label setiap polygon, line atau point yang terbentuk dalam coverage, sedangkan atributing adalah proses memberi atribut atau informasi pada suatu coverage. Biasanya, informasi yang diberikan dapat dilihat dalam bentuk atribut tabel. Tabel dapat berfungsi untuk mengolah data atribut dari suatu coverage  untuk keperluan analisis, baik analisis digital maupun tabular diperlukan adanya informasi pada basis data. Data spasial hasil digitasi perlu ditambahkan data atribut deskriptif. Attributing diperlukan bila coverage  yang ada sudah dibangun topologi.


Comments

  1. Haloo.. penggemar BOLA
    Upd4te Bett1ng Komunitas Sepak Bola terbesar di Indonesia, info bbm : 7ACD8560

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SOAL ESSAY BIOLOGI TENTANG SEL

SOAL ESSAY BIOLOGI 1. Jelaskan definisi sel menurut anda! Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya. Kata “sel” berasal dari kata dalam bahasa Latin cella , yang artinya adalah ruang kecil. Nama ini dipilih oleh Robert Hooke karena ia melihat adanya kesamaan antara sebuah sel dan sebuah ruangan kecil. Set

SOAL-SOAL ESSAY BIOLOGI TENTANG SISTEM PENCERNAAN

1.   Jelaskan perbedaan antara pencernaan mekanis dengan pencernaan kimiawi? Kalau secara mekanis dilakukan oleh gigi-gigi di dalam mulut sedangkan secara kimiawi    dilakukan oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh saluran pencernaan. 2. Apakah manfaat dari makanan berserat dan apa yang terjadi jika kekurangan serat? Makanan berserat dapat mencegah kegemukan dan meningkatnya kolesterol darah, menyerap racun di usus, memudahkan buang air besar dan juga member rasa kenyang. Kekurangan serat dapat menimbulkan sembelit dan kanker usus . 3. Apakah fungsi dari Enzim Ptialin sebutkan contohnya? Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula yaitu maltose dan glukosa. Contohnya jika kalian membiarkan nasi di dalam mulut yang mula-mula terasa tawar, beberapa saat kemudian akan terasa manis. 4. Sebutkan beberapa gangguan dan kelainan pada system pencernaan makanan?       Diare atau mencret adalah gangguan penyerapan air di usus besar sehingga a

PERBEDAAN ANTARA CURAHAN TENAGA KERJA DAN HARI ORANG KERJA (HOK)

Curahan tenaga kerja adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Ukuran tenaga kerja dapat dinyatakan dalam hari orang kerja (HOK). Satuan ukuran yang dipergunakan untuk menghitung besarnya tenaga kerja adalah satu HOK atau sama dengan satu hari kerja pria (HKP), yaitu jumlah kerja yang dicurahkan untuk seluruh proses pruduksi yang diukur dengan ukuran kerja pria. Untuk meyetarakan, dilakukan konversi berdasarkan upah di daerah penelitian. Hasil konversinya adalah satu hari pria dinilai sebagai satu hari kerja pria (HKP) dengan delapan jam kerja efektif per hari. (Rahim dan Dian, 2008) Universitas Sumatera Utara Satuan yang sering dipakai dalam perhitungan kebutuhan tenaga keraj adalah HKO (hari kerja orang) dan JKO (jam kerja orang). Pemakaian HKO ada kelemahanya karena masing-masing daerah berlainan (1 HKO di daerah B belum tentu sama dengan 1 HKO di daerah A) bila dihitung jam kerjanya. Sering kali dijumpai upah borongan yang sulit dihitung, baik HKO maupun JKO-nya (Surati