Skip to main content

PERHITUNGAN NILAI HARAPAN LAHAN DAN PENILAIAN TEGAKAN MUDA


KONSEP UMUM
Nilai Lahan Hutan
Lahan adalah suatu daerah permukaan bumi yang cirri-cirinya mencakup segala tanda pengenal dari biosfer, atmosfer, tanah, geologi, hidrologi dan populasi tumbuhan dan hewan, serta hasil kegiatan manusia pada masa lampau dan masa kini. Lahan merupakan suatu kesatuan berbagai sumberdaya daratan yang saling berinteraksi membentuk suatu ekosistem structural dan fungsional. Penilaian dalam suatu lahan hutan menjadi sangat penting dilakukan untuk menganilisis kegiatan investasi yang akan dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal dari pengolahan lahan tersebut.
Menurut Davis (1987) dalam Andayani (2006), nilai harapan lahan (Land Expectation Value/Soil Expectation Value) adalah pendapatan bersih yang diperoleh atas sebidang lahan dengan menggunakan konsep nilai sekarang (present value) pada tingkat suku bunga tertentu. Oleh karena itu, konsep tersebut lebih tepat untuk digunakan sebagai analisis manfaat bersih pada hutan tanaman yang investasi awal dan akhirnya bias direncanakan, termasuk strategi teknologi yang kelak akan digunakan pada model pengelolaan sebaiknya sudah ditentukan secara eksplisit. Konsep analisis tersebut menyebabkan kondisi dimana perbedaan besarnya tingkat bunga yang digunakan mengakibatkan perbedaan yang cukup signifikan pada besarnya nilai harapan lahan yang ditemukan dan demikian juga akan berpengaruh pada tingkat daur/umur tegakan yang dianalisis.
Apabila semua komponen penyusun pendapatan dan biaya diasumsikan tetap sedang suku bunga berubah, maka nilai harapan lahan yang ditemukan pada penggunaan tingkat bunga tinggi akan menghasilkan nilai ekonomi yang lebih rendah dari pada nilai harapan lahan yang dianalisis dengan menggunakan tingkat suku bunga lebih rendah (Davis 1987). Pada suatu kondisi tertentu justru bias terjadi nilai harapan lahan yang negatif, karena selain tingkat bunga yang digunakan relative tinggi daur tegakan (umur tanaman) juga panjang. Sehingga nilai harapan lahan sebenarnya bukan satu-satunya alternatif yang bias digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui rentabilitas usaha, tetapi masih banyak cara lain yang mungkin lebih memiliki keunggulan komparatif dalam hal untuk menemukan nilai rentabilitas usaha. Artinya, jika nilai LEV itu negative belum tentu suatu kawasan hutan tidak layak untuk diusahakan, karena keuntungan ekonomi yang lain diduga masih bias diperoleh.
Mengacu kepada Onrizal dan Sulistianto (2002), pengukuran terhadap kondisi lahan, jika diperlukan, untuk mendapatkan nilai lahan, maka data yang dikumpulkan meliputi (a) nilai bersih yang diterima pada akhir rotasi, (b) umur rotasi jenis, dan (c) tingkat bunga. Nilai harapan lahan (LEV) dapat dihitung dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:

Keterangan :
a = nilai bersih yang diterima pada akhir rotasi(Rp/vol)
w = umur rotasi jenis (th)
i = tingkat suku bunga (%)

Pada perhitungan nilai lahan untuk penggunaan secara terus menerus maka rumus yang digunakan untuk menentukan nilai lahan adalah


           
Persamaan ini dikenal sebagai formula Faustmann karena digagaskan oleh Martin Fautsmann pada tahun 1989. Literatur kehutanan menyebutkan persamaan ini sebagai nilai lahan yang diharapkan (Land Expectation Value) atau nilai tanah yang diharapkan (Soil Expectation Value).      Untuk perhitungan nilai lahan yang lebih khusus untuk hutan penghasil kayu secara terus-menerus digunakan rumus :
  



Keteragan :
WPL    = Kemauan pembeli membayar lahan (Rp/ha)
Hy       = Pendapatan dari kegiatan tebang habis pada tahun ke-y (Rp/ha)
Ry        = Pendapatan pada tahun ke y (Rp/ha)
Cy        = Biaya pada tahun ke y (Rp/ha)
a          = Pendapatan tetap tahunan (Rp/ha)
c          = Biaya tetap tahunan (Rp/ha)
r           = Tingkat suku bunga tahunan (%)
t           = Lama rotasi (tahun)
y          = Indeks tahun dari 0 hingga t



Adapun perhitungan nilai hutan tegakan muda berdasarkan rumus Davis dan Johnson (1987) sebagain berikut:
  



Keterangan :
NHTMt = Nilai sekarang dari tegakan muda seumur pada umur t
NRt       = Nilai pendapatan bersih dari tegakan muda pada umur t
d          = Umur akhir daur
t           = Umur tanaman pada saat tahun t (pada saat dilakukan penilaian)
i           = Tingkat inflasi




DAFTAR PUSTAKA
Andayani W. 2006.  Analisis keuntugan pengusahaan Hutan Pinus (Pinus merkusii Jung et de Vriese) di KPH Pekalongan Barat. JMHT. 7(3) : 26-39.
Bahruni. 1999. Diktat Penilaian Sumberdaya Hutan dan Lingkungan. Bogor (ID) : Fakultas Kehutanan, Insitut Pertanian Bogor.
Davis LS, Johnson KN. 1987. Forest Management. Third Edition.New York (US): Hill Book Company.
Onrizal,Sulistianto N. 2002. Metodologi Penilaian Tegakan Hutan Tanaman Industri. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.

Comments

  1. Mari coba keberuntungannya disini upd4te8ett1n9
    Kontak bbm 7ACD8560

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SOAL ESSAY BIOLOGI TENTANG SEL

SOAL ESSAY BIOLOGI 1. Jelaskan definisi sel menurut anda! Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya. Kata “sel” berasal dari kata dalam bahasa Latin cella , yang artinya adalah ruang kecil. Nama ini dipilih oleh Robert Hooke karena ia melihat adanya kesamaan antara sebuah sel dan sebuah ruangan kecil. Set

SOAL-SOAL ESSAY BIOLOGI TENTANG SISTEM PENCERNAAN

1.   Jelaskan perbedaan antara pencernaan mekanis dengan pencernaan kimiawi? Kalau secara mekanis dilakukan oleh gigi-gigi di dalam mulut sedangkan secara kimiawi    dilakukan oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh saluran pencernaan. 2. Apakah manfaat dari makanan berserat dan apa yang terjadi jika kekurangan serat? Makanan berserat dapat mencegah kegemukan dan meningkatnya kolesterol darah, menyerap racun di usus, memudahkan buang air besar dan juga member rasa kenyang. Kekurangan serat dapat menimbulkan sembelit dan kanker usus . 3. Apakah fungsi dari Enzim Ptialin sebutkan contohnya? Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula yaitu maltose dan glukosa. Contohnya jika kalian membiarkan nasi di dalam mulut yang mula-mula terasa tawar, beberapa saat kemudian akan terasa manis. 4. Sebutkan beberapa gangguan dan kelainan pada system pencernaan makanan?       Diare atau mencret adalah gangguan penyerapan air di usus besar sehingga a

PERBEDAAN ANTARA CURAHAN TENAGA KERJA DAN HARI ORANG KERJA (HOK)

Curahan tenaga kerja adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Ukuran tenaga kerja dapat dinyatakan dalam hari orang kerja (HOK). Satuan ukuran yang dipergunakan untuk menghitung besarnya tenaga kerja adalah satu HOK atau sama dengan satu hari kerja pria (HKP), yaitu jumlah kerja yang dicurahkan untuk seluruh proses pruduksi yang diukur dengan ukuran kerja pria. Untuk meyetarakan, dilakukan konversi berdasarkan upah di daerah penelitian. Hasil konversinya adalah satu hari pria dinilai sebagai satu hari kerja pria (HKP) dengan delapan jam kerja efektif per hari. (Rahim dan Dian, 2008) Universitas Sumatera Utara Satuan yang sering dipakai dalam perhitungan kebutuhan tenaga keraj adalah HKO (hari kerja orang) dan JKO (jam kerja orang). Pemakaian HKO ada kelemahanya karena masing-masing daerah berlainan (1 HKO di daerah B belum tentu sama dengan 1 HKO di daerah A) bila dihitung jam kerjanya. Sering kali dijumpai upah borongan yang sulit dihitung, baik HKO maupun JKO-nya (Surati